Kualitas anak ditentukan oleh cukupnya apa yang anak makan setiap hari. Kualitas makanan dipengaruhi oleh seberapa segar bahan makanan, bagaimana menu diolah, seperti apa pola makan dibentuk, serta terpeliharanya jadwal makan. Tak cukup hanya porsi makan, terlebih bagi tumbuh-kembang anak, tapi juga penting seberapa lengkap menu harian yang diberikan.

ANAK berisiko tidak bertumbuh-kembang sebagaimana seharusnya, bila apa yang dimakannya tidak memadai. Kekurangan dalam hal memberi makan anak bukan semata karena kekurangan porsi, lebih sering sebab tidak lengkapnya keaneka-ragaman menu yang anak konsumsi.

Sesuai umur anak
Memberi makan anak tergantung dari dari kecukupan porsi dan kelengkapan nutrien (zat gizi) sesuai umurnya. Makin kecil anak, makin sedikit porsi makan agar tidak kelebihan berat badan. Namun kelengkapan nutrien harus tetap terpenuhi.

Saat umur setahun, anak dapat diberi menu yang biasa dikonsumsi keluarga termasuk susu. Porsi susu tetap diberikan sesuai umurnya. Porsi makan yang mencukupi kebutuhan energi (tenaga) sesuai permintaan tubuh, tercermin dari berat badannya. Jika melebihi berat badan ideal, berarti asupan porsi makannya melebihi kebutuhan. Sebaliknya, bila berat badan lebih rendah dari ideal, anak kurang cukup makan.

Berat badan ideal saja belum mencerminkan anak cukup gizi, bila menu hariannya tidak lengkap. Tubuh butuh lebih 40 jenis nutrien. Sebagian bersifat esensial atau tidak boleh tidak, harus ada dalam menu. Kekurangan hanya satu jenis nutrien saja, untuk waktu lama, memunculkan penyakit kurang gizi. Anemia zat besi, adalah contoh kekurangan zat besi.

Kebutuhan anak akan protein (lauk-pauk) relatif lebih tinggi dibanding orang dewasa. Menurut tabel angka kebutuhan gizi (AKG), anak balita yang beratnya antara 9 – 17 kilo, butuh protein 25 - 40 gram setiap harinya. Mendahulukan asupan protein dan seluruh nutrien lain menjadi vital bagi anak kalau ingin sel tubuh dan otaknya bertumbuh optimal. Dua tahun pertama kehidupan anak menentukan hari depan otaknya. Anak tak punya kesempatan kedua bila orang tua lalai mencukupi semua kebutuhan gizi sebelum umur dua tahun.

Tertib jadwal makan
Selain mengenalkan berbagai jenis menu pada anak sejak dini, kebiasaan makan yang terjadwal perlu dibentuk dari rumah. Lambung dan usus akan memproduksi getah lambung dan enzim dengan cukup dan bekerja baik, pada jam jadwal waktu makan.

Keterbatasan lambung menerima makanan dan keterbatasan darah menyimpan zat gizi, serta kebutuhan tubuh akan gizi sepanjang waktu, itu yang membuat tubuh manusia butuh tiga kali makan. Contohnya makan 3 porsi sekaligus di waktu sahur, agar siang dan malam tidak lapar itu keliru sama sekali. Atau makan berlebihan di waktu malam, tidak dapat mengganti sarapan.

Kalaulah pola makan tiga kali terbentuk dengan porsi memadai, dan tetap lengkap memenuhi seluruh kebutuhan tubuh untuk masing-masing kelompok umur, tidak perlu ada seorang dari keluaga menjadi kelebihan berat badan atau kekurangan gizi. Justru menyehatkan.

Kekeliruan kerap terjadi lantaran telanjur kelebihan berat badan, lalu mengorbankan pola makan, dengan meniadakan sarapan, atau menghilangkan makan malam. Menjadwal makan tiga kali bertujuan agar nutrisi dalam darah senantiasa mencukupi seluruh kebutuhan tubuh akan zat gizi sepanjang hari. Sedang lambung saja pun menunggu makanan setiap 6-7 jam sekali. Kebutuhan tubuh akan kalori (tenaga) dari makan perlu dibagi tiga kali.

Menu seimbang mengikuti panduan
Bukan saja keaneka-ragaman menu, juga seberapa banyak porsi setiap jenis nutrisi perlu dikonsumsi, sehingga yang kita konsumsi senantiasa seimbang. Kebutuhan karbohidrat (makanan pokok, umumnya mengandung tepung) lebih banyak dari protein (lauk pauk) hewani atau nabati, dan lemak. Maka menu seimbang itu idealnya yakni sepiring nasi, sepotong tahu, tempe, ikan, atau daging, sayur lodeh, sayur asam, serta bebuahan, dan bukan menu bistik yang banyak lemak dari bawaan daging dan kentang goreng.

Kalau dilihat panduan “piramida makanan” yang sehat itu, paling dasar, berarti perlu paling banyak pertama dikonsumsi berkarbohidrat, yang banyak kedua sayuran dan bebuahan, kemudian lauk pauk berprotein dari hewani dan nabati, lalu yang paling puncak atau yang paling sedikit konsumsi lemak/minyak, gula dan garam bila perlu saja.

Janganlah pernah terjadi kebalikan dari piramida makanan sehat, yakni lemak dan protein melebihi karbohidrat, sayur-mayur dan bebuahan. Itu yang menjadi sebab orang mengalami penyakit gizi-salah. Gemuk, namun bila diperiksa banyak kekurangan zat gizi dalam darahnya. WHO menyebutnya sebagai kondisi ‘hidden hunger’.

Panduan makan lainnya ialah lima jenis makanan lengkap yang juga dipakai di negara maju antara lain Ingris, Amerika dan Australia.

Makanan pokok antara lain salah satu dari: Nasi, ubi2-an, jagung, kentang, mie, roti
Lauk – pauk:
a. Hewani, misal: Telur, ikan, ayam, daging
b. Nabati, misal: tempe, tahu, kacang-kacangan
Susu: 2 gelas setiap hari
Sayur – mayur:
a. Daun hijau misal: Bayam, kangkung, katu, daun singkong, sawi,
b. Buah misal: labu2-an, terong, leunca, tomat, timun, kacang panjang,
c. Umbi misal: wortel, bawang
d. Bunga: bunga kol, bunga papaya, jantung pisang
Bebuahan seperti: Pisang, papaya, semangka, sawo, nanas, jambu, apukat, blimbing, dll

Kalau saja sejak dini anak dibentuk menyukai beragam makanan dan masakan, pola makannya terorganisasi, dan jadwal makannya tertib, terjaga keseimbangan menu hariannya, risiko terkena gizi-salah tidak perlu terjadi. Anak bakal bertumbuh sehat sejahtera sampai dewasa.

Singkatnya, yang perlu diperhatikan bagaimana mencukupi gizi dengan ragam makanan. Makin bervariasi menu dan ragam makanan makin memungkinkan kebutuhan gizi tercukupi. Kala makan, hendaknya diperhatikan:

Jumlahnya mencukupi, tidak berlebihan dan tidak kekurangan
Jenisnya: menu bervariasi, makanan beragam
Jadwal teratur: 3 kali makan dan 2 kali camilan (snack)

Dari kecil anak bisa dibentuk segala hal-ihwal makan dan makanannya. Akan seperti apa kesehatan anak, yang ikut menentukan adalah apa yang dikonsumsi sejak masa anak, dan ibu ikut berperan besar menyiapkan apa isi meja makan di rumah.