Orangtua kadang memaksakan pada anak-anaknya untuk makan sayuran. Tetapi anak-anak terus menerus menolak jika dipaksa makan makanan yang tidak disukai. Semakin anak dipaksa makan sayuran maka anak akan semakin kuat citra untuk membenci sayuran.

Psikolog dari Pennsylvania State University dan Appalachian State University dalam journal Appetite mengatakan penggunaan tekanan atau paksaan pada anak untuk mengonsumsi sayuran hijau justru menurunkan asupan dan menumbuhkan respons negatif anak terhadap makanan tersebut.

Seperti dilansir dari MailOnline, Kamis (13/12/2011), balita cenderung tidak tertarik makan makanan bergizi jika tidak dipaksa. Pada penelitian yang dilakukan pada anak berumur 4 tahun, anak-anak tersebut terus merengek untuk tidak menghabiskan makanan bergizi yang tidak mereka sukai.

Maka itu peneliti menyarankan agar sejak awal anak-anak dikenalkan pada sayuran maka lebih mungkin untuk meningkatkan asupan makanan tersebut. Bukan melalui paksaan tapi pengenalan yang bersifat ajakan.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa membatasi akses pada makanan cepat saji yang menurut anak-anak sangat menarik seperti keripik dan burger dapat meningkatkan keinginan anak untuk makan makanan tersebut.

Padahal makanan cepat saji dapat menyebabkan anak makan makanan tersebut secara berlebihan. Sedangkan sayuran hijau dapat mengurangi risiko penyakit jantung, bahkan jika ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga.

Ilmuwan telah menemukan bahwa diet yang kaya dengan sayur-sayuran dan buah-buahan mentah dapat mengurangi risiko penyakit jantung bahkan jika memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga.

Hal tersebut tidak hanya merupakan jenis diet yang cenderung membuat tubuh langsing dan sehat tetapi juga benar-benar dapat mengubah gen yang sangat terkait dengan penyakit jantung.

Studi dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan bahwa penyakit
jantung sangat terkait dengan gen 9p21. Gen tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung sekitar 30 persen.

Para ilmuwan mengatakan diet kaya sayuran dan buah mentah dapat mengubah gen 9p21. Peneliti Sonia Anand dari McMaster University di Canada mengatakan kepada journal PLoS Medicine bahwa hal tersebut merupakan jalan untuk menemukan diet yang dapat mengubah apa yang dianggap sebagai risiko ireversibel dari penyakit jantung.

Penyakit jantung terhitung telah menyumbang sepertiga dari kematian di Inggris. Sayuran dan buah-buahan mungkin paling efektif dapat menurunkan risiko penyakit jantung jika pola makan sehari-hari berubah menjadi diet tinggi sayur-sayuran dan buah-buahan.

Prof Anand mengatakan temuan tersebut diperkuat dengan pentingnya 5 hari menjalani diet tinggi sayur-sayuran dan buah-buahan. Tentunya hal tersebut penting bagi orang dengan riwayat penyakit jantung dan yang mempunyai risiko tinggi penyakit jantung.

Peneliti Kanada telah memeriksa genetik dari 27.000 pasien. Peneliti menemukan bahwa, mereka yang makan beberapa porsi buah dan sayuran sehari dapat menurunkan risiko penyakit jantung dari pasien yang memiliki riwayat jantung dalam keluarga.

Efek yang menguntungkan tampaknya tidak terkait dengan apakah seseorang juga makan makanan yang tidak sehat lainnya, tingkat latihan fisik, dan status merokok. Meskipun semua faktor gaya hidup tidak meningkatkan risiko penyakit jantung.