1. Bila Anda memuji anak karena kemampuannya:
* Anak akan fokus pada yang 'tampak bagus', bukan pada proses belajarnya.
* Anak yang dipuji karena kemampuannya cenderung menghindari tantangan. Ia akan memilih hal-hal yang mudah dilakukan karena hasilnya akan segera tampak dan mendapat pujian.
* •Anak yang dipuji karena kemampuannya akan melihat kegagalan sebagai kebodohan. Anak yang dipuji karena usahanya akan termotivasi mencoba sesuatu yang baru dan menantang.

2. Bila Anda memuji anak karena kecerdasannya:
* Anak melihat kegagalannya sama dengan kecerdasan yang rendah.

3. Pujian yang berlebihan:
* Sama dengan kritik pedas yang belebihan, menghasilkan kepribadian narsistis.
* Memberi pesan pada anak bahwa ketaatan dan perilaku baik adalah pilihan, boleh dilakukan boleh tidak.
* Menumbuhkan rasa overconfident, merasa bisa melakukan apa saja.
* Tidak realistis menilai diri sendiri.
* Sombong, merasa diri paling hebat.
* Kecanduan pujian, mengharapkan pujian setiap saat. Anak gelisah saat Anda tidak memuji karena anak tidak memperoleh sesuatu yang bisa membuatnya merasa nyaman.

4. Diberikan pada perilaku yang salah, memotivasi anak untuk berperilaku salah.
5. Untuk membandingkan dengan anak lain. “Pintar. Kamu lebih pintar dari si X lho.”