4 sehat 5 sempurna sudah tidak zaman lagi atau bisa dikatakan tinggal sejarah. Konon memang makanan yang jadi ukuran sebagai makanan sehat adalah 4 sehat 5 sempurna, tapi kini jamannya sudah lain, katanya 4 sehat 5 sempurna belum memenuhi gizi dalam tubuh. Jadi sekarang 4 sehat 5 sempurna diganti dengan PGS (Pedoman Gizi Seimbang).
Indonesia kini resmi menggunakan Pedoman Gizi Seimbang (PGS) untuk menyiapkan pola hidup sehat masyarakat Indonesia dalam menghadapi ‘beban ganda masalah gizi’, yaitu ketika kekurangan dan kelebihan gizi terjadi secara bersama.

PGS diharapkan dapat memperbaiki pedoman sebelumnya, yaitu 4 sehat 5 sempurna yang sudah dipopulerkan sejak tahun 1950-an.

“4S 5S itu sudah jadi sejarah, karena ini adalah ilmu pengetahuan. Nggak ada ilmu pengetahuan yang kekal, semuanya pasti berkembang dan diperbaharui. Bukan berarti dihapuskan, tetapi dikembangkan dengan pengetahuan yang baru,” jelas Prof Soekirman,SKM.,MPS-ID.,PhD, ahli gizi sekaligus guru besar IPB dalam acara Press Conference Pedoman Buku Gizi Seimbang, di Hotel Akmani, Jakarta, Kamis (27/4/2011).

Jika Empat Sehat Lima Sempurna menekankan pada:

Makanan Pokok
Lauk-Pauk
Sayur-Mayur
Buah
Susu


Maka Gizi Seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.



Berikut adalah 4 pedoman gizi seimbang :

Variasi makanan
Pentingnya pola hidup bersih
Pentingnya pola hidup aktif dan olahraga
Memantau berat badan ideal
Prof Soekirman mengatakan berbeda dengan konsep 4S 5S yang menyamaratakan kebutuhan gizi semua orang, PGS berprinsip bahwa tiap golongan usia, jenis kelamin, kesehatan dan akitifitas fisik memerlukan PGS yang berbeda, sesuai dengan kondisi masing-masing kelompok tersebut.

Di samping itu, PGS menekankan pula proporsi yang berbeda untuk setiap kelompok yang disesuaikan atau diseimbangkan dengan kebutuhan tubuh.

Perbedaan lainnya, PGS tidak memberlakukan susu sebagai makanan sempurna, melainkan ditempatkan satu kelompok dengan sumber protein hewani lain