untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak,sebaiknya dilatih bersosialisasi dengan org bnyk dgn seringnya kita mengajak ketempat2 umum yg mana dia bisa bertemu dgn anak2 sebayanya sehingga menumbuhkan rasa percaya dirinya setelah dia bermain atau bergaul dengan orang2 yg dijumpainya.
Hmmmm, jawabannya bisa sangat panjang nih Bunda. Saya coba mempersingkatnya, kalau kurang jelas, tolong Bunda tanyakan kembali apa yang masih jadi masalah buat Bunda secara lebih spesifik. OK!
Dimulai dari usia 0 tahun, menurut para pakar (biasanya dijelaskan lewat konsep psikososial Erik Erikson), anak sedang berusaha menumbuhkan rasa percaya pada lingkungannya. Dia ingin percaya bahwa ketika dia lapar maka ada orang yang memberinya makan. Ketika dia merasa tak nyaman karena popoknya basah, maka dia ingin percaya bahwa ada yang menggantikan popoknya dan membuat dia nyaman lagi, dll. Jika dia merasa percaya pada lingkungannya, maka dasar kuat untuk jadi percaya pada dirinya jadi lebih terbentuk. Oleh karena itu menjadi orangtua kita harus bisa mengusahakan agar lebih sensitif terhadap kebutuhan anak kita dan berusaha memenuhinya – sejak bayi.
Di usia 1-3 tahun, biasanya anak sudah bisa mulai berjalan, anak akan mengembangkan kemandiriannya. Biasanya bentuknya adalah menolak apa yang diminta oleh orangtua (disebutkan para ortu sebagai ’membangkang’ atau ’nggak nurut’ atau bahkan ’nakal’) karena dia sudah punya agenda sendiri alias ingin melakukan sesuatu sekehendak hatinya. Kalau dia melihat bahwa apa yang dilakukannya berhasil, maka dia akan mulai percaya pada dirinya sendiri, inilah tahap penting berikutnya untuk membentuk kepercayaan diri. Semakin banyak dilarang atau semakin banyak celaka (misalnya karena lantai rumah licin jadi terpeleset atau terjedut tembok), rasa percayanya terhadap kemampuan dirinya jadi berkurang deh.
Tahap berikutnya adalah ketika 3-6 tahun anak mulai punya berbagai inisiatif lebih lanjut untuk ’menguasai’ dunianya. Semakin dia mendapatkan restu ortu (akibat ortu yang mampu mengarahkan perilakunya), dia akan semakin percaya pada dirinya. Tahap berikutnya nanti ketika di usia 6-12 tahun, semakin sering ia berhasil di sekolah ataupun hal lain di luar sekolah (misalnya juara tari, atau mampu melukis dengan indah, atau disenangi teman dll), ia juga semakin percaya diri.
Hmmm, masih panjang nih, bisa diteruskan sampai usia tua lho. Artinya kepercayaan diri terus saja ditantang dan semakin kita bisa mengatasi tantangannya, kita akan semakin tumbuh jadi orang PD.
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
11 March 2011, 06:47 AM
26 September 2009, 12:03 PM
26 September 2009, 01:04 AM
25 September 2009, 23:32 PM
25 September 2009, 05:02 AM
Dimulai dari usia 0 tahun, menurut para pakar (biasanya dijelaskan lewat konsep psikososial Erik Erikson), anak sedang berusaha menumbuhkan rasa percaya pada lingkungannya. Dia ingin percaya bahwa ketika dia lapar maka ada orang yang memberinya makan. Ketika dia merasa tak nyaman karena popoknya basah, maka dia ingin percaya bahwa ada yang menggantikan popoknya dan membuat dia nyaman lagi, dll. Jika dia merasa percaya pada lingkungannya, maka dasar kuat untuk jadi percaya pada dirinya jadi lebih terbentuk. Oleh karena itu menjadi orangtua kita harus bisa mengusahakan agar lebih sensitif terhadap kebutuhan anak kita dan berusaha memenuhinya – sejak bayi.
Di usia 1-3 tahun, biasanya anak sudah bisa mulai berjalan, anak akan mengembangkan kemandiriannya. Biasanya bentuknya adalah menolak apa yang diminta oleh orangtua (disebutkan para ortu sebagai ’membangkang’ atau ’nggak nurut’ atau bahkan ’nakal’) karena dia sudah punya agenda sendiri alias ingin melakukan sesuatu sekehendak hatinya. Kalau dia melihat bahwa apa yang dilakukannya berhasil, maka dia akan mulai percaya pada dirinya sendiri, inilah tahap penting berikutnya untuk membentuk kepercayaan diri. Semakin banyak dilarang atau semakin banyak celaka (misalnya karena lantai rumah licin jadi terpeleset atau terjedut tembok), rasa percayanya terhadap kemampuan dirinya jadi berkurang deh.
Tahap berikutnya adalah ketika 3-6 tahun anak mulai punya berbagai inisiatif lebih lanjut untuk ’menguasai’ dunianya. Semakin dia mendapatkan restu ortu (akibat ortu yang mampu mengarahkan perilakunya), dia akan semakin percaya pada dirinya. Tahap berikutnya nanti ketika di usia 6-12 tahun, semakin sering ia berhasil di sekolah ataupun hal lain di luar sekolah (misalnya juara tari, atau mampu melukis dengan indah, atau disenangi teman dll), ia juga semakin percaya diri.
Hmmm, masih panjang nih, bisa diteruskan sampai usia tua lho. Artinya kepercayaan diri terus saja ditantang dan semakin kita bisa mengatasi tantangannya, kita akan semakin tumbuh jadi orang PD.