Neuralgia postherpetik merupakan suatu kondisi yang menyakitkan yang mempengaruhi saraf dan kulit. Rasa sakit terbakar yang terkait dengan neuralgia postherpetik dapat cukup parah untuk dapat sangat mengganggu tidur dan nafsu makan.

Neuralgia postherpetik merupakan komplikasi dari herpes zoster, yang disebabkan oleh virus cacar air. Sebagian besar kasus herpes zoster dapat sembuh dalam waktu beberapa minggu.

Tetapi jika sakit berlangsung lama setelah ruam herpes zoster dan lepuh telah menghilang, sakit itu disebut neuralgia postherpetik.

Risiko neuralgia postherpetik meningkat dengan bertambahnya usia, terutama mempengaruhi orang di atas usia 60 tahun. Pengobatan yang efektif untuk neuralgia postherpetik pun sulit, dan rasa sakit dapat bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Penyebab

Selama infeksi awal cacar air, beberapa virus dapat tetap aktif dalam beberapa sel-sel saraf tubuh. Bertahun-tahun kemudian, virus dapat aktif kembali, menyebabkan herpes zoster.

Neuralgia postherpetik terjadi jika serabut saraf rusak selama terkena herpes zoster. Serat yang rusak tidak dapat mengirim pesan dari kulit ke otak seperti biasa. Sehingga pesan yang terkirim ke otak menjadi kacau dan berlebihan, menyebabkan nyeri kronis. Nyeri tersebut seringkali menyiksa dan dapat bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Gejala

Tanda dan gejala neuralgia postherpetik umumnya terbatas pada daerah kulit, di mana herpes zoster pertama terjadi. Hal tersebut, biasanya hanya terjadi pada satu sisi tubuh (unilateral). Tanda dan gejala yang dapat terjadi pada neuralgia postherpetik, antara lain:

1. Nyeri
Rasa sakit yang terkait dengan neuralgia postherpetik biasanya digambarkan sebagai rasa terbakar, tajam, dan menusuk, atau sakit yang mendalam.

2. Sensitivitas terhadap sentuhan ringan
Orang yang memiliki neuralgia postherpetik sering tidak tahan terhadap sentuhan ringan bahkan sentuhan pakaian pada kulit yang terkena.

3. Gatal dan mati rasa
Neuralgia postherpetik dapat menyebabkan perasaan gatal atau mati rasa.

4. Kelemahan atau kelumpuhan
Dalam kasus yang jarang terjadi, penderita neuralgia postherpetik mungkin juga mengalami kelemahan otot atau kelumpuhan jika saraf yang terlibat merupakan saraf yang mengontrol gerakan otot.

Pengobatan

Tidak ada pengobatan tunggal yang mengurangi neuralgia postherpetik pada semua orang. Dalam banyak kasus, mungkin diperlukan kombinasi pengobatan untuk mengurangi rasa sakit.

1. Lidocaine skin patches
Lidocaine skin patches adalah perban kecil seperti patch yang berisi, obat penghilang rasa sakit lidokain topikal. Patch ini dapat dipotong agar sesuai dengan luas daerah yang terkena.

2. Antidepresan trisiklik
Antidepresan seperti nortriptyline dan amitriptilin mempengaruhi kimia otak, yang merupakan kunci yang memainkan peran dalam depresi dan bagaimana tubuh menafsirkan rasa sakit. Dokter biasanya meresepkan antidepresan untuk neuralgia postherpetik dalam dosis lebih kecil daripada yang diresepkan untuk depresi.

3. Antikonvulsan tertentu
Obat anti kejang juga dapat mengurangi rasa sakit yang terkait dengan neuralgia postherpetik. Obat-obat tersebut dapat menstabilkan aktivitas listrik yang abnormal dalam sistem saraf yang disebabkan oleh saraf yang terluka.

Dokter mungkin akan meresepkan gabapentin (Neurontin), pregabalin (Lyrica) atau antikonvulsan lain untuk membantu mengontrol rasa terbakar dan nyeri.

4. Opioid penghilang rasa sakit
Beberapa orang mungkin membutuhkan resep obat penghilang rasa nyeri dengan kekuatan ekstra yang mengandung tramadol (Ultram, Ryzolt), oxycodone (Percocet), atau morfin.

Namun, obat-obat tersebut dapat menimbulkan kecanduan. Meskipun risiko tersebut umumnya rendah, tetapi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.