Mitos-mitos seputar telur ayam kampung :

Mitos yang telah lama beredar di masyarakat bahwa jika makan telur ayam, berarti sama saja dengan makan kolesterol dalam jumlah banyak. Akibatnya, kandungan kolesterol di dalam darah akan meningkat dan menyebabkan penyakit jantung koroner.

Menururt ahli naturopati, Dokter Riani S. Budiharsana, N.M.D. “Mitos itu salah karena sesungguhnya telur ayam tidak mengandung kolesterol, melainkan mengandung protein dan lecithin yang tinggi, asalkan cara makannya dilakukan dengan benar,” katanya dalam sebuah kesempatan, baru-baru ini. Makan telur yang baik adalah dengan cara direbus setengah matang atau dimakan mentah. “Kuning telur mengandung satu zat yang disebut lecithin sejenis vitamin suplemen yang kalau dimakan justru bisa menurunkan kolesterol. Kuning telur full lecithin, tetapi yang perlu diperhatikan adalah cara masaknya,” tambahnya.
Telur kalau dimakan mentah, atau dimasak setengah matang, atau direbus, tidak akan menimbulkan kolesterol. “Jangan dimasak dengan panas yang tinggi, semisal digoreng, karena lecithinnya hilang dan berubah menjadi kolesterol,” kata Riani, ibu dua anak asal Bandung yang kini tinggal di Jakarta. la adalah dokter ahli naturopati, sebuah ilmu kedokteran yang melakukan pengobatan secara natural, menghindari obat-obatan kimiawi. Ilmu ini baru berkembang beberapa tahun terakhir di Indonesia.
Jadi, menurut Riani, tidak benar kalau seseorang dilarang makan telur, tetapi ia tetap makan makanan lain seperti roti, donat, dan makanan olahan lainnya karena kandungan kolesterolnya di dalam darah tidak akan turun. la menganjurkan agar makan telur 2 butir sehari dengan cara masak yang betul karena baik untuk kesehatan, termasuk bisa menunda pikun sampai 6 tahun.