Menyikapi Perbedaan Pola Asuh Antara Ayah&bunda

Sepertinya jawaban para bunda di sini bagus-bagus lho. Memang sih sebisa mungkin orangtua punya kesamaan pendapat, sehingga cukup kompak dalam mengasuh anak. Tapi kesepakatan tak selalu bisa dibangun. Dalam kondisi ini, usahakan ketika suami dan istri berkomunikasi, usahakan intonasinya rendah (semakin tinggi intonasi, semakin marah, maka biasanya keduanya semakin emosi dan justru tak bisa mencapai kata sepakat). Ungkapkan ketidaksetujuan Anda dengan tenang, tak terburu-buru. Cari waktu yang tenang dan cari tempat yang nyaman untuk membicarakan ketidaksetujuan, dan usahakan tak terlihat dan tak terdengar oleh anak.

Nantinya kalau tetap juga tak bersepakat, sebetulnya juga tak bahaya kok Bunda. Nantinya anak akan paham bahwa ia bisa berperilaku berbeda ketika bertemu ayah dan ketika bertemu bunda. Bahkan Anda berdua akan melihat sesekali dia lebih menurut kepada Bunda, sesekali lebih menurut kepada Ayah.

Yang justru tak bagus adalah kalau ayah dan bunda bertengkar, apalagi kalau bertengkarnya di depan anak. Soalnya nih, kalau bertengkar, kan anak jadi stress, dan stress itu sebetulnya menurunkan fungsi otaknya dalam menyerap berbagai stimulasi di lingkungannya. Sayang kan.

yang pasti sich jangan jadikan anak sebagai objek ambisi orang tua. bunda ama suami harus menyelaraskan tujuan, bunda juga tidak boleh memaksakan kehendak sendiri. memang harus kompromi untuk beberapa hal yang penting jangan sampai bun anak nanti bingung atau anak akan meminta perlindungan pada salah satu pihak untuk melindungi kesalahannya karena pola asuh ortu, kalau emang salah satu pihak tidak pas dengan pola asuh tertentu harus sabar dan setelah diselesaikan dengan anak barulah berdiskusi, memang sulit bun untuk menjadikan 2 menjadi satu.

Bunda, seringkali memang pola pikir kita sama orang laki berbeda. Tapi usahakan komunikasi yang baik terjalin diantara berdua. Mungkin bahan2 bacaan tentang tumbuh kembang anak diberikan buat mereka baca. Dengan demikian pola pemahaman mereka mungkin akan berubah. Karena kadang bapak-bapak tidak memikirkan apa akibat dari suatu larangan yang mereka buat. Jadi menurut saya komunikasi itu penting dalam membangun kehidupan bersama. Dan jaga jangan sampai si kecil melihat pertengkaran yang terjadi. Karena dia akan bingun melihat situasi tersebut. Dan kemungkinan hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangannya.

ya pasti ada sih, ketidakkompakan sekali dua kali..biasanya kami tidak terang-terangan berkonfrontasi di depan si kecil, karena takutnya anak akan merasa dibela oleh salah satu ornag tuanya, akibatnya ketika didisplinkan oleh salah satu pihak, dia bisa lari ke pihak lain untuk minta perlindungan. Jadi jika ada ketidakcocokkan kami langsung bikin diskusi kecil ketika si kecil tidur...hasilnya terkadang bisa dikompromikan, kadang harus ada yang mengalah. yang penting tujuannya baik untuk si anak

Suami saya lebih banyak menyerahkan pola asuhan kepada saya ibunya,75-25 lah...ada hal hal tertentu yang diambil alih oleh suami seperti..ketika kesabaran saya lagi berkurang karena lelah seharian mengurus anak...dan anak dalam keadaan nakal sehingga ibu hilang kesabaran..maka disinilah suami berfungsi....dalam hal agama juga biasanya suami yang ambil alih....ya..yang lainnya biasanya saya yang berperan karena waktu saya lebih banyak dengan anak..sehingga anak lebih mengerti tugas ibu seperti apa dan ayah seperti apa..