Menjaga Kualitas ASI

Meski tersimpan dalam wadah tertutup dan higienis, ASI masih bisa tercemar, lho. Apalagi, saat ini kondisi lingkungan semakin menurun, banyak sumber air dan makanan telah tercemar. Apa boleh buat, memang diperlukan usaha untuk menjaga kualitas ASI agar benar-benar prima.
? Hindari asap knalpot kendaraan bermotor di jalan raya atau di rumah saat mobil dipanaskan.
? Minum air dari sumber yang bersih. Misalnya, air kemasan bereputasi baik, bukan air tanah di lokasi industri, atau air dar perusahan air minum yang sumbernya sungai tercemar.
? Waspada jika tinggal atau bekerja di kawasan industri, limbahnya kemungkinan mencemari udara dan air tanah.
? Hindari ikan atau sea food dari perairan tercemar karena mengandung logam berbahaya. Jika tidak yakin terhadap asal perairan ikan laut, pilih ikan darat.
? Waspada memilih produk olahan seperti bakso, tahu, dan mi yang kemungkinan mengandung boraks. Batasi konsumsi produk pangan olahan kerana kandungan garam dan MSG-nya tinggi.
? Makan sayuran dan buah organik atau yang ditanam sendiri untuk memastikan bebas pestisida.
? Cuci sayuran dan buah non organik di bawah air mengalir atau dengan sabun khusus bahan makanan. Sayuran jangan dimakan mentah tetapi direbus, ditumis atau dikukus. Buah dikupas kulitnya.
? Pilih ayam kampung daripada broiler. Ayam broiler pada umumnya mendapat suntikan hormon. Buang lemak daging karena tersimpan racun ternak. Masak daging samapi matang, jangan dimakan mentah seperti pada hidangan Jepang.
? Hindari konsumsi obat-obatan, kafein, alkohol, dan pil KB. Beberapa obat-obatan, misalnya obat flu dan alergi dekongestan pseudoephedrine, menurunkan produksi ASI. Kafein dan alkohol masuk ke tubuh bayi dan mengendap lama membuat bayi terjaga dan gelisah. Sedangkan pil KB mengandung hormon estrogen yang mempengaruhi produksi ASI.