Bila orang tua melihat anaknya tumbuh dihadapannya, sepertinya baru saja kemarin anak-anaknya belajar merangkak, berjalan, dan menyusuinya, dan sekarang mereka telah duduk di bangku sekolah, terlibat berbagai aktivitas, berteman, dan belajar untuk menjadi lebih mandiri. Orang tua kita dari generasi sebelumnya telah mengatakan bahwa dari saat manusia dilahirkan, kita semua belajar untuk melepaskan diri. Ini artinya strategi menjadi orang tua harus berubah. Sebagaimana anak-anak tumbuh, berkembang, belajar, dan menjadi dewasa, begitu juga peranan orang tua.

Ketika anak tumbuh semakin dewasa, Anda akan melihat mereka memiliki kepribadian dan tempramen yang unik. Mungkin secara tidak sadar mengubah kembali kemampuan Anda sebagai orang tua, menyesuaikan dengan kebutuhan si anak. Semakin banyak anak yang Anda miliki maka semakin banyak pula strategi yang harus anda terapkan untuk mengatasi kebutuhan anak. Beberapa anak mungkin membutuhkan bimbingan dan merasa tidak percaya dengan dirinya sendiri, sehingga orang tua menjadi terbiasa memberikan bimbingan, pengarahan, contoh, dan dorongan yang dibutuhkan anak untuk melalui masa-masa kecilnya sambil memberikan dorongan agar anak dapat menjadi pribadi yang mandiri dan memberikan pujian untuk memotivasi dan membangun rasa percaya dirinya. Sementara anak-anak lainnya secara alami memiliki motivasi dan tidak membutuhkan bimbingan atau pengarahan dari orang tuanya. Meski Anda mengajari dan mendorong anak untuk menjadi pribadi yang mandiri, akan sangat penting bagi Anda untuk mengajarkan dan mendorong anak untuk meminta bantuan jika diperlukan dan tetap memberi pujian terhadap segala perbuatan baik yang dilakukan anak.

Hal terpenting agar dapat menjadi orang tua yang sukses adalah dengan memekakan mata dan telinga kita. Kita harus melihat apa yang terjadi pada anak-anak dan mendengarkan dengan seksama apa yang mereka katakan pada kita. Penting sekali bagi orang tua untuk mendorong anak-anaknya untuk melakukan semua hal yang dapat mereka lakukan sendiri sambil orang tua mengawasi dan ada jika mereka membutuhkannya. Seorang anak mungkin tidak membutuhkan orang tuanya untuk terlibat langsung dengan masalah sekolahnya untuk memastikan anak-anaknya berhasil secara akademis. Tapi mungkin anak-anak akan membutuhkan orang tuanya untuk lebih terlibat dalam kehidupan sosialnya karena mungkin mereka merasa sedikit gugup atau bahkan takut jika bertemu orang-orang baru dari luar lingkungan keluarganya.

Jadi, yang perlu digarisbawahi adalah: ketika anak tumbuh semakin dewasa, maka strategi Anda pun sebagai orang tua harus berubah. Bukalah mata dan telinga Anda terhadap setiap permasalahan yang dihadapi buah hati dan berkomunikasilah dengan jujur dan terbuka, maka anda dan anak akan dewasa bersama-sama.