Waktu melahirkan anak pertama, seperti ibu-ibu baru pada umumnya, aku merasakan sakit yang luar bisa. sampai-sampai aku berteriak-teriak ya allah .... allahu akbar dll.
Berdasarkan pengalaman itu, pada awal kehamilan kedua, aku mulai aktif mencari artikel-artikel di internet tentang cara-cara mengurangi rasa sakit waktu melahirkan.
Dari yang aku dapat, situ aku mulai mensugesti diriku sendiri bahwa melahirkan itu mudah, melahirkan itu tidak sakit, jutaan wanita telah melahirkan bayinya dengan lancar, dan akupun pasti bisa.
Sugesti itu terus aku tanamkan dibenakku, sampai pada saatnya aku mulai merasa konstraksi. Berdasarkan pengalaman pada anak pertama, pada awal-awal konstraksi aku masih di rumah, menurut perhitunganku beberapa jam lagi, mungkin besok siang bayiku baru akan lahir. Aku masih di rumah, sambil menarik nafas panjang dan menghembuskannya dari mulut jika kontraksi mulai terasa. Hasilnya rasa sakit itu memang banyak berkurang, bahkan suamiku dan orang-orang serumah tetap dapat tidur nyenyak karena memang aku masih bisa tetap tenang. Jam 8 malam mulai kontraksi, jam 12 tiba-tiba ketuban pecah. padahal saat itu aku sedang terlelap. Jam 00. 15, bayiku lahir ... di rumah ... jam 01.00 dokter yang dipanggil suamiku baru datang.
Alhamdulillah aku dan bayiku sehat....