1. Berikan bayi atau batita makanan yang dapat mengurangi sembelit. Hindari dulu beras, roti putih, sereal beras, pisang, buah apel, wortel yang dimasak, susu, dan keju yang berpotensi memicu sembelit. Bila bayi mulai menunjukkan tanda-tanda sembelit, berikan tumbukan buah peach atau prune untuk mengurangi sembelitnya.

2. Tambahkan makanan berserat ke dalam menu bayi dan balita. Serat melembutkan feses dengan menyerap air ke feses dan membuatnya berbentuk dan mudah untuk lewat. Makanan berserat untuk bayi yang lebih tua adalah sereal, biskuit terigu, roti dan biskuit dari gandum, sayuran kaya serat seperti kacang polong, brokoli, serta buncis. Buah-buahan sebagai pencuci perut adalah buah aprikot, pir, prem, dan peach.

3. Berikan air lebih banyak. Kadang bayi kurang minum air putih tanpa Anda sadari. Padahal memberikan air adalah cara paling gampang dan murah untuk melunakkan kotoran anak. Air esktra harus disertai dengan serat yang ekstra.

4. Bila anak sakit saat sembelit, dapat juga Anda gunakan supositoria gliserin, yaitu obat yang disisipkan ke dalam dubur yang berfungsi untuk melumasi dubur bila anak mengalami luka di rektum. Walaupun obat ini dijual bebas di apotek, sebaiknya penggunaannya dikonsultasikan ke dokter karena banyak juga ahli medis berpendapat bahwa penggunaan obat ini tidak bisa dilakukan terus-menerus.

5. Pada anak yang berumur lebih besar dari bayi (batita maupun balita), sembelit mungkin sudah masuk dalam tahap sembelit kronis. Sebaiknya perawatan diberikan pada usus besar yang mungkin normal atau mungkin juga sudah mengalami sembelit, dan hal ini dapat memakan waktu perawatan sampai dua bulan. Yang jelas, bila anak Anda selalu kesakitan dan tegang saat BAB, segera konsultasikan ke dokter yang tepat.