Pernahkan Anda marah karena ulah anak suka memukul temannya? Memarahi si kecil mungkin dilakukan untuk memberikan efek jera agar ia tidak melakukannya lagi. Hal yang perlu Anda ketahui adalah perilaku anak biasanya merupakan upayanya untuk mengungkapkan perasaan dan keinginannya.

Tapi mengapa harus memukul? Anak yang masih balita, terkadang memang mengeluarkan perilaku agresif seperti menggigit, menendang, mencakar, sampai memukul. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan keinginannya yang tidak terpenuhi atau merasa tidak aman.

Dengan perbendaharaan kata yang masih terbatas, maka tidak heran jika si kecil mengungkapkannya melalui perilaku. Para ahli mengatakan, memukul merupakan reaksi alami ketika seseorang merasa marah atau kesal. Begitu pula yang dialami oleh balita Anda.

Tapi jangan sampai membiasakan si kecil dengan perilakunya tersebut. Bisa-bisa si kecil hanya tahu memukul untuk mengungkapkan perasaan dan keinginannya. Hal ini tentunya akan berdampak pada sekitarnya. Bisa saja ia jadi dijauhi oleh teman-temannya.

Jika Anda mendapati si kecil suka memukul, jangan Anda justru memukul atau membentaknya. Berilah nasehat saat ia hendak memukul temannya, katakan Anda tidak suka dengan perilakunya. Alihkan perhatiannya.

Cobalah bicara dari hati ke hati dengan si kecil. Saat ia tenang, tanyakan apa yang kerap kali membuatnya marah dan memukul temannya. Ajari ia untuk mengungkapkan perasaan dan keinginannya dengan kata-kata, bukan pukulan.

Dampingilah setiap kali si kecil bermain. Perhatian Anda akan membantunya menjadi anak yang baik. Hindari memukul anak untuk membuatnya jera. Karena hal itu bisa saja dijadikan contoh anak suka memukul temannya.