Seharusnya sih maksimal ngedot dan ngempeng adalah usia 1 tahun lho Bunda, dan sebetulnya lagi sih, kalau bisa sama sekali tak usah ngedot dan ngempeng. Prosesnya dimulai dari 6 bulan ASI eksklusif, dan dilanjutkan ASI terus sampai setidaknya 2 tahun sambil juga diberikan MPASI (setelah 6 bulan itu). Jadi memang sama sekali tak perlu ngedot. Kalaupun ngedot, semakin dini dia dilepas dari dotnya akan semakin mudah, dibandingkan jika baru dilepas ketika dia lebih besar (karena sudah terbiasa untuk mendapatkan kenyamanan dari dot).
Soal mengapa anak masih suka ngedot, sebetulnya yang paling tahu jawabannya adalah si anak sendiri. Kita hanya bisa memperkirakan bahwa si anak menginginkan rasa nyaman, dan dia mendapatkannya lewat dot, atau dot sudah menjadi pola kebiasaan sehari-hari, sehingga sulit dipisahkan. Artinya supaya tak kecanduan dengan dot lagi, ya Bunda tentunya harus lebih tegas untuk tak lagi memberikan minumnya lewat dot. Berikan saja lewat gelas sippy cup (gelas yang ujungnya agak runcing seperti alat musik flute). Kalau anak menangis, tak perlu langsung panik, bujuklah dulu. Kalaupun anak tetap bersikeras minta lewat dot, dengan tenang, minta anak untuk memindahkan sendiri minumnya ke dot, dan setelah itu dia diminta mencuci dotnya.
Jangan lupa, intinya konsistensi. Jadi jangan sampai nih, hari ini sudah berhasil, eh, besok dia diberi dot lagi. Hilang dong usahanya. Justru dia akan merasa, kalau dia menangis dan dia jadi dapat dot, artinya menangis adalah cara untuk mendapatkan sesuatu, sehingga lain kali dia membutuhkan dot lagi dia akan menangis. Jadi lebih sulit kan kalau sudah seperti ini. Maka, selamat mencoba lebih tegas!
merubah kebiasaan anak tidak bisa dilakukan dengan serta merta, coba dengan mengalihkan kebiasaan lama dengan kebiasaan baru yang menarik kenalkan anak dengan gelas-gelas yang bentuknya menarik, ajaklah anak ketika membeli gelas dan biarkan memilih bentuk yang dia sukai itu akan membantu anak agar mau menggunakan gelas.
sy tdk tau usia brp hrsnya ank berhenti nge-dot krn sejak 3 bln ank sy trauma susu jd q kash asi km susu via sendok kmd sedotan. mgkn ank anda perlu beralih ke training cup (gelas dengan pegangan tangan yg bag mulutnya spt corong) atau cb dg gelas yg ada sedotannya tapi pilih yg sedotannya bs dibersihkan misal pake cotton bud dan lidi. klo anda kesulitan bisa pake sedotan tekuk sekali pakai buang cm mmg g ramah lingkungan krn semakin byk sampah plastik. klo sedotan bukan tekuk, seringkali bau plastik, mgkn plastiknya daur ulang. tanpa dot, bisa mengurangi kebiasaan minum susu sambil tidur yg sering buat gigi jd gigis
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
30 September 2009, 13:07 PM
Soal mengapa anak masih suka ngedot, sebetulnya yang paling tahu jawabannya adalah si anak sendiri. Kita hanya bisa memperkirakan bahwa si anak menginginkan rasa nyaman, dan dia mendapatkannya lewat dot, atau dot sudah menjadi pola kebiasaan sehari-hari, sehingga sulit dipisahkan. Artinya supaya tak kecanduan dengan dot lagi, ya Bunda tentunya harus lebih tegas untuk tak lagi memberikan minumnya lewat dot. Berikan saja lewat gelas sippy cup (gelas yang ujungnya agak runcing seperti alat musik flute). Kalau anak menangis, tak perlu langsung panik, bujuklah dulu. Kalaupun anak tetap bersikeras minta lewat dot, dengan tenang, minta anak untuk memindahkan sendiri minumnya ke dot, dan setelah itu dia diminta mencuci dotnya.
Jangan lupa, intinya konsistensi. Jadi jangan sampai nih, hari ini sudah berhasil, eh, besok dia diberi dot lagi. Hilang dong usahanya. Justru dia akan merasa, kalau dia menangis dan dia jadi dapat dot, artinya menangis adalah cara untuk mendapatkan sesuatu, sehingga lain kali dia membutuhkan dot lagi dia akan menangis. Jadi lebih sulit kan kalau sudah seperti ini. Maka, selamat mencoba lebih tegas!
30 September 2009, 12:37 PM
29 September 2009, 13:51 PM
nah coba deh bu
29 September 2009, 11:59 AM