Asertif adalah sikap yang berada diantara sikap agresif dan pasif, atau sikap yang mampu mengkondisikan kedua pihak tidak ada yang dirugikan atau “win-win solution”.
• Ajari anak untuk bisa mengekspresikan ketidaksukaan, keinginan, kemarahan, kegembiraan, kesedihan dan segala hal yang dirasakannya. Misalnya, “Saya marah karena kamu merebut…”, “Sekarang giliranku untuk main dengan mainanku”, “Saya mau makanan itu, baju yang itu”, serta masih banyak contoh lain.
• Pertahankan atau terus dorong atas sikap asertif si Kecil. Sebisa mungkin usahakan ia bisa menjelaskan setiap masalah yang dihadapi dengan kata-kata. Hilangkan kebiasaan berkata “terserah aja, deh…” Kata-kata ini membuat anak cenderung bersikap tidak asertif.
• Jangan lupa, beri pujian atas perilaku asertifnya, misalnya dengan berkata, “Bagus kamu bisa mengutarakan apa yang kamu rasakan.”
• Ada baiknya juga Anda mengajarkan sikap ofensif (bertahan) bila ada temannya yang berlaku agresif padanya. Dalam hal ini lebih mengutamakan otak daripada otot.
• Hindari bersikap otoriter atau terlalu mendikte si Kecil, karena hal ini akan membuat anak cenderung menjadi penakut dan menarik diri (introvert).

Pada balita, karena kosakatanya masih terbatas untuk mengajarkan sikap ini sebaiknya disertai dengan memberi contoh langsung dengan kata-kata yang mudah dimengerti. Begitu usianya bertambah, kosa kata si Kecil pun makin kaya dengan perbendaharaan kata, hal ini akan membuatnya lebih mudah diajari untuk bersikap asertif.
Jadi, salah satu kunci sikap asertif ini adalah komunikasi, di samping juga kemandirian anak. Dengan berkomunikasi, anak dapat dengan mudah menyampaikan keinginan maupun mempertahankan haknya. Hidupkan komunikasi Anda dan si Kecil, misalnya selalu meminta ia untuk bercerita atas kejadian yang ia alami, misalnya selama satu hari Anda tinggal kerja atau pengalaman bermain dengan teman sebayanya.
Kemandirian anak juga dibutuhkan agar anak mampu mengerjakan segala sesuatu serta mengatasi masalahnya sendiri, tanpa bergantung orang lain. Misalnya dalam hal makan, pakai baju, sampai dalam hal sosoalisasi dengan teman-temannya.