Kemampuan mengucapkan kata-kata adalah salah satu perkembangan balita yang sangat saya tunggu. Agak harap-harap cemas juga, bisa cepatkah si kecil mulai menirukan kata? Bukan ngoceh bayi atau mengucap mama-papa, tapi kata keseharian seperti orang dewasa. Dan saat si kecil di usianya 19 bulan sudah bisa berkomentar, “emm.. ennaak!” Tapi bagaimana prosesnya?
Pakai 2 Cara
Saya mengamati setiap perkembangan si kecil terutama kemampuan bicaranya. Saya menggunakan 2 cara untuk mengajarinya mengucapkan kata-kata:
1. Cara khusus (langsung)contohnya,mempercepat anak bicara saya mengajarkan kata ‘Bebek’ sambil menunjuk gambar bebek atau memegang boneka bebek. Berulang dengan kontak mata.
2. Sambil Bicara (tidak langsung)
misalnya, menawarkan pilihan atau diajak bicara seperti, “Sayang mau kue? Mau?” atau “Yuk, kita mandi yuk!” Dan kata-kata itu sering digunakan setiap moment yang sama.
3. Dengan lagu
Nyanyikan lagu-lagu yang disukainya, misalnya saat mandi atau mau makan. Selain bisa buat relaks, juga ada unsur mengenalkan kata-kata. contohnya lagu ’satu-satu sayang ibu’
Mana yang Efektif?
Dan ternyata, cara kedua lebih banyak menghasilkan dibanding cara lainnya. Mungkin karena sering didengar dan tak ada indikasi ‘waktu belajar’. Karena kadang anak-anak akan malas menerima informasi kalau settingnya sudah ‘waktu belajar’. Tapi dengan cara tersamar atau tidak langsung, mereka justru cepat menyerap informasi.
Tips Mengajari balita Bicara
Hanya satu tips-nya untuk mengajari balita bicara, “Ajak bicara sesering mungkin dan dalam kegiatan apapun”. Ga mungkin balita bisa bicara dengan sendirinya. Otaknya seperti spon kering, informasi yang dia terima seperti air. Maka spon menyerap air sebanyak mungkin. Tapi satu hal yang penting, karena sedang masa ‘haus air’ ini, sebisa mungkin jangan diperdengarkan kata-kata yang tidak pantas untuk seusianya. Maklum, kadang kita lupa kalau punya anak balita, jadi bicara suka melantur. Hebatnya, balita justru cepat sekali meniru kata-kata yang agak ‘nyeleneh’, hehe..
Tahapan bicara sesuai usia
Ini berdasarkan pengalaman Abin ya..
12 – 14 bulan: sudah bisa berkomunikasi dengan mengerti beberapa kata atau perintah, tapi belum bisa mengucapkan kata sesuai keinginannya.
contohnya, “ambil bolanya, .” maka Ia ngambil bola, tapi nggak bisa mengucap ‘bola’, paling hanya suara, “uh.. uh” sambil menunjuk ‘bola’.
15 – 17 bulan: bisa menirukan kata secara spontan, tapi kadang tidak bisa diulang saat diminta. bisa juga mengucapkan kata, tapi belum bisa ebook bahasa isyarat bayi menempatkan kata itu sesuai maksudnya.
contohnya, disuruh mengucap “anak-anak”, Ia akan berucap, “anak-anak” (jelas). Besoknya diminta lagi, nggak bisa. Atau kata ‘num’ untuk ‘minum’, tapi dipakai untuk beberapa maksud. Mau kue ‘num’, mau makan ‘num’, mau gendong ‘num’.
18 – 19 bulan: lidahnya sudah lancar menirukan banyak kata dan sesuai dengan fungsinya. setiap hari pasti ada saja beberapa kata baru dan setiap bahasa isyarat bayi kata yang bisa balita ucapkan sesuai dengan fungsinya, beri dia penghargaan. bisa dengan pujian, tepuk tangan atau cium dan peluk. Biar dia semangat untuk bicara. Jangan sampai diejek, ditertawakan karena memang suaranya yang lucu atau sampai diabaikan. Nanti dia ilfil, malah nggak mau ngomong. Kan repot :P
Semoga tulisan berbagi pengalaman ini bermanfaat ya, bu.. Tetap semangat