Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan bila ingin mencari biang keladi alergi anak, yaitu:
1. Mencatat makanan yang disantap anak dalam masa empat hari, termasuk menu utama maupun pendamping seperti kue, permen, es krim, dan semacamnya.
2. Pilihlah makanan yang paling mungkin menyebabkan alergi dari catatan makanan tersebut. Contoh-contoh makanan yang paling mungkin menimbulkan alergi adalah: produk olahan berbahan susu, gandum, putih telur, selai kacang, jagung, buah-buahan yang asam, kedelai, atau zat tambahan pada makanan.
3. Untuk memastikan bahwa menghilangnya gejala-gejala alergi bukan sebagai sesuatu yang kebetulan, ulangi lagi pemberian makanan yang dicurigai sebagai penyebab alergi, dan lihat apakah tanda-tanda serta gejala-gejala yang menjadi perhatian muncul lagi atau tidak.

Menurut dr. William Sears, reaksi alergi pada saat itu belum tentu menandakan bahwa ia akan alergi sepanjang hidupnya. Ketika kita memperkenalkan makanan, perkenalkanlah secara bertahap dan sedikit saja, lalu tingkatkan jumlahnya setiap 3-4 hari untuk melihat apakah tanda-tanda atau gejala-gejala muncul. Lalu, makan apa? Bila si kecil terbukti alergi pada suatu jenis makanan tertentu, hentikanlah pemberian makanan tersebut untuk waktu satu minggu atau sampai ada perubahan (biasanya ada yang sampai 3 minggu).

Bila anak sangat alergi terhadap satu jenis makanan tertentu, makanan itu harus disingkirkan sampai kira-kira empat bulan lamanya, lalu secara perlahan dicoba lagi sedikit demi sedikit. Pada saat menyapih makanan, kita dapat memberisi kecil sayuran segar (kecuali jagung, tomat, dan buncis), buah-buahan segar (kecuali buah beri dan jeruk nipis), avokad lumat, nasi, gandum barley, padi-padian, daging ayam, dan daging kambing.

Beberapa dokter di Indonesia mengatakan bahwa daging ayam juga dapat menyebabkan alergi, karena itu untuk amannya, jenis makanan ini juga boleh dihentikan dulu konsumsinya sampai beberapa bulan. Penelusuran terhadap makanan penyebab alergi dengan adanya catatan akan makanan yang berpotensi menimbulkan alergi, kita akan terbantu untuk mengetahui keterkaitan antara gejala-gejala alergi pada anak dan makanan yang ia konsumsi sehari-hari.

Contoh mudahnya dapat dibaca berikut ini: Makanan yang mungkin menyebabkan alergi: Susu
·Tanda-tanda dan gejala-gejalanya : Hidung basah, diare, mata berair, batuk, sering bangun tengah malam ·Hasil setelah proses pengurangan : Hidung mengering, batuk berkurang, diare berkurang, jarang bangun malam ·Catatan : Tidak dapat menoleransi susu, tapi bisa menerima yoghurt dan keju

Dalam pembuatan buku catatan ini, fokuslah pada tanda-tanda yang paling objektif, yaitu ruam, perubahan BAB (diare atau sembelit, susah buang air besar), dan gejala-gejala pernapasan. Catatlah tanda yang paling bermasalah.