Mendongeng untuk Si Kecil

Sebagian dari Anda mungkin masih mengingat dongeng sebelum tidur yang dulu sering dibacakan oleh ayah atau bunda. Anda juga mungkin masih merasakan perasaan nyaman saat mendengarkan dan membayangkan sepak terjang tokoh-tokoh dalam cerita itu. Nah, kira-kira seperti itulah juga yang akan si kecil rasakan ketika Anda mendongengkan cerita untuk dia.


Pada dasarnya cerita dongeng itu lebih lama menancap dalam memori seorang anak, bahkan dapat membentuk karakter diri anak dimasa depan. Kalau Anda ingin mengarahkan perilaku dan mental anak, hal tersebut bisa dilakukan melalui bercerita.


Bagaimana caranya agar dongeng atau cerita yang kita berikan kepada anak dapat tertanam kuat dalam dirinya sampai besar nanti? Sebelum mulai membacakan dongeng buat si kecil, Anda bisa catat tips berikut ini.

1. Hadirkan suara
Anak akan semakin tertarik menyimak jika Anda menghadirkan suara-suara dan menampakkan mimik yang beragam saat bercerita. Tidak hanya suara tokoh yang dibedakan, bunyi-bunyian pun bisa menarik perhatiannya. Misalnya suara kuda meringkik, kucing mengeong, atau benda yang terjatuh.

2. Pilih cerita
Pilihan cerita hendaknya memiliki nilai-nilai edukatif yang positif bagi anak. Contohnya cerita tentang selimut, bantal, guling mengajarkan anak untuk berani tidur sendiri. Dongeng tentang makanan yang menangis karena dibuang untuk mengajarkan anak menghargai makanan sehingga menghabiskan makanan yang dimakannya.

3. Gunakan alat peraga
Agar dongeng yang disampaikan menarik, gunakan media mendongeng. Selain buku cerita, gunakan pula boneka tangan/jari, mainan yang dimiliki anak dan sebagainya.

4. Sesuaikan usia
Sebelum mendongeng, perhatikan usia anak. Untuk usia anak yang lebih kecil, cerita yang disampaikan hendaknya lebih sederhana sehingga mudah dicerna anak. Agar tak kehabisan ide cerita, sering-seringlah ke toko buku. Disana tersedia buku-buku cerita yang dikategorikan sesuai dengan usia anak.
Tak ada batasan kapan anak mulai dikenalkan dengan dongeng. Jim Trelease, seorang jurnalis dan pakar pendidikan, menyarankan untuk membacakan anak buku cerita sedini mungkin bahkan ketika si kecil masih dalam kandungan.


5. Perhatikan posisi mendongeng
Posisi mendongeng bisa menyesuaikan dengan kebutuhan. Apabila anak hendak tidur, posisinya ikut tidur. Namun jika Anda mendongeng dalam rangka bermain, posisi berhadapan dan banyak memainkan gerakan tubuh, mimik wajah dan suara akan lebih sesuai dan menyenangkan buat si kecil.
Selamat mendongeng, bunda...