Saat anak bereksplorasi dengan lingkungan, sangat sulit memintanya untuk berhati-hati agar tidak melukai diri sendiri. Tentu saja kita dan orang dewasa lain yang berada di sekitar si kecil perlu menjaganya agar tidak terluka.
Di sisi lain, ketika sudah mengalami luka, karena aktif bergerak bukan tidak mungkin lukanya bersentuhan dengan berbagai benda yang memicu infeksi, karena benda-benda tersebut tidak steril. Jika hal ini sampai terjadi, pastikan Anda melakukan langkah penanganan dasar ini, agar tak perlu ada jerit-tangis karena si kecil merasakan lukanya perih dibersihkan dan diobati:
- Larutan sabun. Seketika setelah si kecil terluka, siapkan air hangat di dalam baskom, tuangkan sabun cair dan buat hingga berbusa. Masukkan beberapa mainan ke dalam baskom air lalu ajak si kecil masuk ke dalamnya. Biarkan anak bermain atau mencari mainannya. Cara ini sangat baik untuk dilakukan membersihkan luka, tanpa anak menyadarinya. Setelah beberapa saat, ajak si kecil keluar, dan keringkan dia. Pada bagian yang terluka, jangan diseka, tepuk-tepuk lembut dengan handuk hingga kering.
- Antiseptik. Setelah seluruh luka bersih dan kering dari air sabun, segera oleskan cairan/salep antiseptik. Biasanya luka akan terasa perih, karenanya siapkan mainan kesayangan si kecil terlebih dulu, agar perhatiannya teralihkan.
- Tutup luka. Langkah penting mencegah infeksi adalah luka tidak kotor. Karenanya sangat disarankan agar luka si kecil ditutup dengan plester. Anak-anak tidak suka plester polos, dan cenderung berusaha melepaskannya.Siasati kondisi ini dengan menggunakan plester bergambar atau berhias karakter tokoh kartun kesayangannya. Anak akan senang melihat gambar-gambar itu dan tidak akan membuka plester dari lukanya.

Ingat untuk membersihkan dan mengganti plester hingga luka si kecil benar-benar menutup dan kering ya, parents.