Mempersiapkan Si Kecil Belajar Bicara


Salah satu tahap perkembangan yang penting pada bayi adalah kemampuan bicara. Sebab, dengan berbicara, baik si Anda maupun si kecil, bisa saling memahami keinginan serta perasaan yang sedang dirasakan. Seorang bayi akan belajar berbicara selama dua tahun pertama kehidupannya. Awalnya, bayi menggunakan lidah, bibir, langit-langit, dan setiap gigi yang muncul untuk membuat suara, seperti "ooh" dan "aahh", pada bulan pertama atau kedua, dan segera akan mengoceh sesudahnya. Suara-suara yang awalnya hanya terdiri dari satu penggalan suku kata, selanjutnya akan menjadi kata-kata nyata, seperti "mama" dan "papa" yang mungkin akan menyelinap keluar dari mulutnya ketika ia berusia 4 sampai 5 tahun. Momentum yang mengesankan ini tidak jarang pula hingga mendatangkan deraian air mata dari Anda yang kagum dengan kemampuan si kecil.

Sejak saat itu, si kecil akan mengucapkan kata-kata lebih banyak dan biasanya sumber rangsangan itu berasal dari ucapan Anda dan orang lain di sekelilingnya. Kadangkala, antara usia 18 bulan dan 2 tahun, si kecil akan mulai merangkaikan dua sampai tiga kata untuk membentuk suatu kalimat, meskipun kalimat tersebut belum memiliki makna yang jelas. Ketika bayi Anda membuat lompatan pekembangan mental, emosional, dan perilaku, ia semakin mampu menggunakan kata-kata untuk menggambarkan apa yang dia lihat, dengar, rasa, pikir, dan inginkan. Sebenarnya, pemahaman bahasa pada bayi dimulai ketika mereka masih berada di dalam rahim. Selama di dalam kandungan, si kecil sudah terbiasa mendengar dan merasakan detak jantung jatung Anda dan irama suara Anda saat Anda berbicara di luar. Setelah lahir, alhasil ia pun dapat membedakan suara Anda dengan yang lain.

Tiga bulan awal kehidupannya, bentuk linguistik pertama bayi adalah menangis. Si kecil mampu membuat pola tangisan yang membedakan perasaannya, apakah ia sedang lapar, merintih kesakitan, merasa bosan, atau membutuhkan popok yang baru. Seiring pertambahan usianya, ia akan mengembangkan lafal dengan lebih menyenangkan, menggelegak, mendesah, dan bahkan berbisik. Usia 4-6 bulan, si kecil mulai mengoceh (dengan bunyi yang masih belum jelas), menggabungkan konsonan dan vokal, seperti "baba" atau "Yaya". Pada usia 7-12 bulan, ia mulai berceloteh dan menyuarakan kata yang lebih jelas, karena ia sudah mampu mengikuti dengan serupa lafal dari kata yang diucapkan Anda atau orang di sekitarnya. Dan untuk menstimulasinya, Anda dapat membantu kemampuan bahasa si kecil dengan menyediakan lingkungan komunikasi yang kaya akan kata-kata. Tetapi ingat, kata-kata tersebut haruslah yang sopan dengan bahasa yang baku dan benar. Dan untuk mendukung kemampuan bicaranya, asupan makanan bayi untuk si kecil pun bisa membantu memperlancar bicaranya. Saat mulai memakan MPASI atau makanan padat, lidah dan mulut si kecil terstimulasi melalui gerakan mengunyah dan menggigit makanan. Gerakan-gerakan mulut dan lidah akan membantu si kecil menghasilkan bunyi bahasa tertentu sebagai awal dari proses pembelajaran berbicara.