Para peneliti dari Rumah Sakit Miriam, Rhode Island, Amerika Serikat, menemukan bahwa minyak zaitun dapat bermanfaat untuk menurunkan berat badan yang lebih besar pada penderita kanker payudara dibandingkan dengan diet rendah lemak yang konvensional.

Temuan ini barangkali penting bagi wanita penderita kanker payudara, karena kelebihan berat badan pada saat diagnosis, atau bahkan kenaikan berat badan selama pengobatan kanker moderat, terkait dengan peningkatan risiko kekambuhan kanker, terutama pada wanita pasca-menopause.

Dalam studi ini, perempuan mengikuti dua diet 1.500 kalori: diet rendah lemak konvensional yang direkomendasikan oleh National Cancer Institute (NCI) dan diet nabati minyak zaitun yang mirip dengan diet Meditarian. Setelah delapan minggu pada setiap diet, peserta memilih satu diet untuk mengikuti pengaturan berat lanjutan selama enam bulan.

Menurut temuan ini, yang diterbitkan Journal of Women’s Health edisi Juni, 80 persen wanita yang memulai dengan diet minyak nabati zaitun mengalami penurunan lebih dari 5 persen dari berat awal, dibandingkan dengan 31 persen yang melakukan diet berdasarkan rekomendasi NCI. Namun para peneliti terkejut ketika menemukan bahwa setelah mencoba kedua diet, kebanyakan wanita memilih untuk tetap dengan diet konvensional, dengan pertimbangan selera, mudah diakses, dan terjangkau.

Mary Flynn, PhD, penulis utama penelitian ini dan ahli diet di Rumah Sakit Miriam, mengatakan banyak penderita kanker payudara tidak menyadari ada hubungan antara berat badan dan kambuhnya kanker.

“Itulah mengapa sangat penting bagi kami untuk membandingkan kedua diet dan menentukan yang mana perempuan tidak hanya mengikuti selera, tetapi juga yang menghasilkan penurunan berat badan terbaik,” kata Flynn. Dalam kasus ini, Flyn menyarankan diet makanan yang diperkaya dengan minyak zaitun ekstra, yang merupakan sumber lemak sehat, dan termasuk makanan yang terkait dengan peningkatan kesehatan seseorang, seperti sayuran, kacang-kacangan dan produk tanaman lainnya.”

Minyak zaitun ekstra telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara di Yunani, Spanyol dan Italia, yang dikonsumsi dalam jumlah besar. Banyak penelitian juga menunjukkan sifat protektif terhadap kanker karotenoid, phytonutrisi yang ditemukan di dalam sayuran dan pigmen buah-buahan merah, kuning oranye.

Flynn mengembangkan diet minyak zaitun yang digunakan dalam penelitian ini, minimal tiga sendok makan minyak zaitun per hari, dengan kacang saat sarapan. Selain itu, saran Flynn, perempuan juga makan tiga porsi buah dan sayuran, serta biji-bijian.

Dalam studi ini, Flynn yang juga asisten profesor kedokteran di Sekolah Kedokteran The Warren Alpert Universitas Brown, menemukan bahwa wanita yang menikmati diet minyak zaitun tidak hanya berkurang berat badannya tapi juga mereka tidak lapar.

Seperti yang diharapkan peneliti, diet nabati minyak zaitun juga menghasilkan trigliserida lebih rendah (sejenis lemak yang ditemukan dalam darah) dan kolesterol tinggi high density lipoprotein (HDL, atau kolesterol “baik”). Trigliserida tinggi dan rendahnya tingkat HDL berkaitan dengan peningkatan risiko kanker.