Inkubator bukan satu-satunya solusi bagi perawatan bayi prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Menempelkan bayi pada dada telanjang ibu dan ayahnya juga bisa menjadi inkubator alami. Perawatan semacam ini disebut skin to skin care, atau Metode Kanguru. Memang perlu adaptasi, namun bisa dilatih dan berdampak positif bagi bayi.

Seperti dijelaskan dr Rinawati Rohsiswatmo, SpA, ahli perinatologi dari FKUI RSCM, di Hotel Four Seasons, Jakarta, Selasa (6/7/2010), metode inkubator alami membutuhkan adaptasi bagi orangtua yang mempelajarinya. Orangtua perlu memberanikan diri untuk menghangatkan bayi dengan bersentuhan kulit. Jika bayi menjadi demam, suhu panas bayi akan diserap orangtuanya melalui kulit. Bayi juga akan mendapat panas dari suhu tubuh orangtua. Sesekali boleh letakkan bayi dalam inkubator, namun latih metode kanguru ini lebih sering dengan bantuan tenaga medis di rumah sakit, dr Rina memaparkan.

“Metode ini juga menjadi stimulasi bagi bayi yang bisa berdampak pada perkembangannya. Perawatan ini sangat baik dilakukan para ibu dengan bayi prematur atau bayi kecil, karena bayi hafal gerak tubuh ibu, dari pengalamannya di kandungan,” jelas dr Rina.

Dalam paparannya, dr Rina menjelaskan, Metode Kanguru ini mampu mengurangi rasa sakit dan stres pada bayi, serta mempengaruhi perkembangan bayi. Untuk orangtua, metode ini memberikan rasa percaya diri pada ibu, memberikan ikatan lebih kuat antara ibu dan bayi, serta meningkatkan produksi ASI.

“Bahkan bayi prematur bisa mencari sendiri puting ibu, dan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) bisa terjadi, karena bayi bersentuhan langsung dengan kulit ibu di area payudara,” tambahnya.

Manfaat lainnya adalah, jika beratnya sudah melebihi 1,2 kilogram, bayi prematur atau bayi kecil bisa keluar dari perawatan di rumah sakit dan melanjutkan perawatan di rumah dengan pengawasan dari bidan atau tenaga medis.

(kompas.com)