Makanan sering menimbulkan reaksi alergi antara lain:



*

Susu sapi dan produk susu lainnya
*

Telur
*

Makanan laut, seperti Ikan, Kepiting, Udang, dan Lobster
*

Kacang-kacangan (kacang tanah, kacang kedelai, dll)
*

Sereal yang mengandung gluten (gandum, gandum hitam, gandum oat dan gandum barley)
*

Wijen
*

Makanan dan minuman yang mengandung pengawet Sulfur dioksida dan sulfit
*

Seledri



Makanan yang harus dihindari



Ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak diberikan dulu pada bayi Ibu sebelum mencapai usia tertentu, untuk menghindari meningkatnya risiko alergi sampai sistem kekebalan tubuhnya terbentuk.



*

Gluten (sebelum 6 bulan)
Gluten adalah protein yang ditemukan dalam biji-bijian seperti gandum, gandum hitam, gandum barley dan gandum oat. Ibu sebaiknya tidak memberikan makanan ini sampai usia 6 bulan Carilah produk makanan yang berlabel 'bebas gluten'.



*

Makanan Laut (sebelum 6 bulan)
Ikan dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian bayi, maka Ibu sebaiknya tidak memberi ikan pada bayi Ibu sebelum dia berusia 6 bulan. Setelah usia bayi Ibu mencapai 6 bulan, ikan bisa menjadi bagian dari menu yang seimbang.



*

Kacang dan makanan yang mengandung kacang sebaiknya tidak diberikan kepada bayi dari keluarga dengan riwayat alergi sampai dia berusia setidaknya 3 tahun. Selain itu, jangan memberi segala jenis kacang secara utuh pada anak balita karena berisiko tersedak.



Apa yang harus dilakukan jika bayi Ibu mengalami alergi makanan



Jika menurut Ibu, bayi Ibu mengalami alergi makanan, segera konsultasikan ke dokter. Selain itu, dengan mengamati label makanan kemasan, Ibu bisa lebih mudah memutuskan apa yang sebaiknya diberikan dan tidak diberikan pada bayi Ibu.