Makanan "Pengganggu" ASI
oleh Seseorang, 24 August 2011, 13:45 PM
Makanan "Pengganggu" ASI
Ingin mendapatkan kualitas ASI yang optimal? Perhatikan makanan yang ibu konsumsi, serta hindari makanan yang dapat ‘menyakiti’ si kecil.
Ibu Siska bangga karena dapat memberikan ASI eksklusif pada si mungil Fira, yang baru berumur dua minggu. Ia kini termasuk yang ’rajin’ makan. Sebab baginya, ibu hamil tidak seharusnya melakukan diet, sebab akan mengurangi nutrisi yang menjadi hak sang buah hati.
Pasangan ibu-anak memang dapat menikmati beragam menu. Tetapi awas loh bu, sebagian anak begitu peka terhadap makanan tertentu yang dikonsumsi sang ibu. Makanan-makanan ’pengganggu’ ini langsung tercampur bersama ASI, sekitar dua jam setelah ibu mengonsumsinya.
Jika ini terjadi, maka biasanya gejalanya adalah si kecil merasa sakit perut serta tingkah lakunya gelisah. Sering kali pola ini disebut dengan ”Kolik 24 Jam”, yaitu rasa sakit pada si kecil yang terjadi maksimum 24 jam, setelah ibu mengonsumsi makanan yang dicurigai menjadi penyebab. Nah, hati-hati ya Bu. Untuk itu, perhatikan beberapa jenis makanan ’pengganggu’ ini:
Makanan yang mengandung kafein.
Minuman ringan, cokelat, kopi, teh, dan minuman pengurang rasa dingin, semuanya mengandung kafein. Sebagian anak lebih peka terhadap kafein. Sebagian lagi biasanya peka hanya jika ibu mengonsumsi produk ini dalam jumlah besar.
Biji-bijian dan kacang-kacangan.
Yang paling alergenik dari jenis ini adalah gandum, jagung, dan kacang tanah.
Makanan pedas.
ASI akan berasa berbeda setelah ibu mengonsumsi makanan pedas dan mengandung bawang putih. Kadang-kadang jenis makanan tersebut menimbulkan protes dari Lambung si kecil, sehingga ia menolak minum ASI atau menjadi sakit perut.
Makanan yang mengandung gas.
Brokoli, bawang putih, tauge, cabai hijau, kembang kol, kubis –- sayuran-sayuran ini dapat mengganggu si kecil. Tetapi sebenarnya tidak terlalu mengganggu bila sudah dimasak. Memang cukup sulit menjelaskan secara ilmiah tetang cara makanan tersebut mengganggu anak, tetapi pengalaman ibu-ibu yang menyusui menguatkan pendapat bahwa makanan mengandung gas membuat bayi banyak mengeluarkan gas juga.
Selain beberapa makanan ‘pengganggu’ di atas, ibu menyusui juga sebaiknya tidak berlebihan mengonsumsi suatu makanan. Produk-produk yang berbahan dasar gandum dan makanan-makanan masam adalah contoh jenis makanan yang bila kebanyakan dikonsumsi, dapat mengganggu si buah hati.
Sebaliknya, bila ibu mengonsumsi sedikit makanan, namun si kecil semakin rewel, berkonsultasilah dengan konsultan ahli masalah penyusuan. Ini untuk memastikan bahwa teknik penyusuan yang ibu terapkan tidak bermasalah. Konsultasi juga dengan ahli nutrisi atau gizi, untuk meyakinkan bahwa ibu telah mengonsumsi makanan seimbang. Terakhir, yang paling penting adalah dengan dokter anak, untuk mencari tahu penyebab masalalah si kecil yang tidak berkaitan dengan makanan.
Nah, menyangkut nutrisi yang optimal, ibu dan anak membutuhkan nutrisi ekstra di luar makanan. Untuk itu, selama ibu menyusui tetaplah mengonsumsi vitamin-vitamin yang ibu makan saat hamil, kecuali bila dokter menyarankan hal lain.
Ada 4 komentar pada diskusi ini
24 August 2011, 14:28 PM
24 August 2011, 14:06 PM
24 August 2011, 14:00 PM
24 August 2011, 13:50 PM