Gigi-gigi yang sudah tumbuh lama-lama akan copot digantikan gigi-gigi permanen. Ini merupakan proses alami yang harus dilewati setiap anak. Tapi Anda harus “pintar” menemani si kecil melewati fase ini.



‘’Dara, gigi kamu goyang lagi nih. Nanti sore Bunda pulang cepat dari kantor deh supaya bisa jemput kamu ke dokter gigi ya?’’ ajak Salsa, ramah. Dara menutup mulutnya lalu menggoyang-goyang kepalanya sebagai isyarat tidak menyetujui ajakan bundanya.



Merasa kesulitan membawa si kecil ke dokter gigi? Tenang, Anda tidak sendiri. Memang ajakan ke dokter gigi bagi sebagian anak mungkin bukan sesuatu yang menyenangkan. Kendati demikian pada usia tertentu anak memang harus mulai dibiasakan untuk mendatangi ruang praktik dokter gigi apalagi saat gigi-giginya mulai sering goyang. Kenapa? Simak saja paparan dalam artikel ini.





GOYANG = PROSES ALAMI



Gigi goyang merupakan proses alami yang akan dilewati semua anak. Gigi goyang biasanya dimulai saat anak usia 6 tahun hingga usia 12 tahun. Ini normal, karena anak sedang berada dalam periode gigi bercampur. Pada periode ini, gigi sulung akan goyang akibat desakan dari gigi permanen yang akan tumbuh. Desakan gigi pemanen ini otomatis akan membuat gigi susu semakin lama semakin memendek, dan pada saat memendek gigi akan goyang. Namun biasanya tidak selalu goyang melainkan goyang kemudian berhenti dan menguat lagi tetapi kemudian goyang lagi dan terus seperti itu sampai suatu saat akarnya habis hingga gigi dengan mudah dapat copot.

Proses ‘gigi goyang’ umumnya dimulai sejak anak berusia 6 tahun dimulai dari tumbuhnya gigi geraham belakang, ini justru yang paling sering tidak disadari oleh orangtua. Pasalnya, pada saat gigi belakang pertama tumbuh tidak ada gigi yang goyang jadi orangtua tidak menyadari bahwa anaknya ini sudah memiliki gigi permanen. Baru setelah itu diikuti dengan gigi geraham sulung bawah, nah gigi itulah yang akan pertama kali goyang kemudian dilanjutkan gigi seri bawah, gigi seri atas, dan gigi-gigi lainnya sampai usia 12 tahun. Dalam keadaan normal semua gigi akan mengalami goyang dan akhirnya berganti dengan gigi dewasa.





BERMACAM PENYEBABNYA



Gigi goyang itu pada keadaan normal memang merupakan proses alami, namun kondisi ini bisa juga disebabkan masalah lain. Penyebab gigi goyang itu beberapa macam, bisa alami bisa juga tidak. Selain proses alami gigi anak bisa goyang karena:

Infeksi pada gigi. Namun biasanya kondisi ini disertai dengan gejala lain seperti pembengkakan dan adanya rasa sakit.
Trauma pada gigi dapat disebabkan terbentur atau terpukul.



Sementara itu, Lisa A. Goss, RDH, BS, seorang Dental Coordinator/Hygienist Dental Services dari Alfred I. duPont Hospital for Children Wilmington, DE, menyarankan sebaiknya orangtua membawa anaknya ke dokter gigi secara rurin sehingga dapat dipastikan penyebab goyangnya gigi anak. Pemeriksaan secara reguler ke dokter gigi ditambah pemeliharaan gigi anak dengan baik termasuk dari segi makanan, frekuensi pembersihan termasuk cara membersihkan gigi sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi anak,’’ tuturnya.

Terkait dengan gigi anak yang mulai goyang, menurut Goss, memang sudah seharusnya terjadi. ‘’Manusia secara alami mengembangkan 2 set gigi. Set pertama berjumlah 20 gigi deciduous atau yang juga sering disebut sebagai gigi susu, primer, sementara, atau gigi bayi. Gigi-gigi ini sebetulnya sudah mulai disiapkan sebelum anak lahir, kemudian akan mulai copot saat anak menginjak usia 6 tahun,’’ terangnya. Setelah lepas, lanjutnya, akan digantikan dengan gigi permanen berjumlah 32 gigi. Set kedua ini disebut juga sebagai gigi dewasa.





MERAWAT SI OMPONG



Tak lama setelah goyang, dipastikan gigi anak akan segera copot. Nah, adakah cara khusus merawat gigi anak yang saat ini tengah ompong? Ternyata perlakukan saja seperti biasa. Gosok gigi dengan benar minimal 2 kali sehari, pada pagi dan malam hari karena gigi tidak akan copot pada saat bersamaan. Jadi jika satu atau dua giginya telah copot, masih ada gigi-gigi lainnya yang perlu dirawat.

Selain itu, saat gigi permanen tumbuh seyogyanya sudah dirawat dengan baik –dengan cara disikat dengan benar—karena itulah gigi permanen yang akan dimiliki anak dalam jangka waktu yang sangat lama. Lantas, perlukah menyikat gusi? Tidak! Dikhawatirkan hal itu justru akan membuat iritasi.



Nah, jadi jangan panik saat gigi si kecil mulai goyang. Coba saja konsultasikan dengan dokter gigi anak Anda. Selain itu, membiasakan anak mengunjungi dokter gigi –walau tanpa keluhan– sangat baik untuk meminimalkan rasa takut anak pada dokter gigi.