Di usia kehamilan 28 minggu, berat rata-rata janin normal adalah 1000 gram. Sebulan kemudian minimal menjadi 1800 gram. Jika lebih rendah dari angka itu maka dikatakan pertumbuhan janin terhambat.
Apa penyebabnya? Pertumbuhan janin terhambat (PJT) atau Intrauterine Growth Retardation (IUGR) ini bisa disebabkan beberapa faktor.

Faktor plasenta. Misalnya, pada penderita sindrom anti-fosfolipid yang banyak terjadi pembekuan darah di bawah plasenta, akan menyebbakan ganggan suplai darah dari ibu ke janin.

Faktor ibu.

1. Mengidap penyakit yang berkaitan dengan sistem pembuluh darah, seperti gagal ginjal kronis, dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
2. Mengidap anemia atau kekurangan sel darah merah yang berperan penting membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk janin.
3. Merokok, minimal 10 batang sehari. Nikotin rokok yang masuk ke dalam darah ibu dapat menghambat supali oksigen ke janin.
4. Minum minuman beralkohol, walaupun hanya 4 gelas sehari. Bahkan bisa terjadi masalah yang lebih serius fetal alcohol syndrome.

Faktor janin.

Misalnya, janin kembar, ada kelainan bawaan, kelainan kromosom, atau penyakit yang disebabkan infeksi virus atau bakteri, seperti toksoplasma dan sitomegalovirus.

Tindakan dokter. Calon ibu disarankan menjalani pemeriksaan yang lebih teliti. Antara lain, USG, fetal cardiotocography (CTG) untuk menilai kesejahteraan janin berdasarkan pola denyut jantung janin yang dihubungkan dengan tonus (tegangan otot) rahim ibu, dan USG Doppler untuk menilai arus darah dari tali pusat ke janin.

Harus bedrest. Selain menjalani pemeriksaan yang lebih teliti, termasuk menghitung gerakan janin, calon ibu juga harus memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik (terutama protein dan kalori), berhenti merokok dan minum minuman beralkohol, serta banyak istirahat bahkan istrirahat total (bedrest).

Harus Caesar? Doketer selalu memperhitungkan risiko sekecil mungkin baik bagi bayi maupun ibu. Dengan demikian, risiko terbesar dari janin yang mengalami PJT, yakni meninggal sebelum lahir (stillbirth) dapat dihindari. Jika janin terpaks aharus dikeluarkan sebelum waktunya (kurang dari 37 minggu), dokter akan memberikan obat-obatan untuk mematangkan paru-paru janin. Dokter biasanya akan mengupayakan lehairan normal. Namun, jika kondisi janin gawat, misalnya mengalami kekurangan oksigen dokter akanmelakukan bedah Caesar.