Mengompol istilah kedokterannya adalah enuresis, yaitu mengeluarakan air seni secara tidak sadar pada usia dimana seharusnya sudah dapat mengendalikan keinginan buang air kecil, dan hal ini merupakan hal yang umum terjadi pada anak. Pada remaja dan orang tua mengompol juga sering terjadi. Bagi anak, mengompol sering merupakan hal yang sangat memalukan. Sedangkan bagi orang tua, hal ini dapat merupakan pengalaman yang menjengkelkan.
Mengompol bukanlah merupakan kesalahan anak. Sayangnya, beberapa orang tua masih berfikir bahwa mengompol berasal dari kurangnya disiplin, dan dapat disembuhkan dengan hukuman. Hal ini sangat jauh dari kebenaran.
Yang harus dilakukan jika anak mengompol adalah bersikaplah sewajarnya, jangan menunjukkan rasa jengkel, marah atau bahkan panik.
Bicarakan baik-baik dengan si anak. Ada banyak kasus dimana anak berhenti mengompol setelah diajak bicara dari hati-hati. Bila penyebabnya karena ia iri dengan perhatian orang tua kepada adik bayinya cari pemecahan bersama dan beri perhatian yang cukup untuk kakaknya.
Beri dukungan kepada anak, ini adalah tindakan terpenting. Ejekan, omelan bahkan hukuman akan membuat anak jadi depresi dan cemas, sehingga anak menjadi pendiam, minder, pemalu yang akan menambah masalah lagi dan memperberat kebiasaan mengompolnya.
Jadi jangan sekali-kali mempermalukan anak atau membandingkan dengan anak lain, malah bila si anak berhasil tidak mengompol berilah ia hadiah dan pujian tentang keberhasilannya dihadapan banyak orang, agar ia semakin termotivasi.
Dahulu kebiasaan mengompol dianggap sebagai masalah psikologis. Namun sekarang diketahui bahwa faktor biologis memegang peranan lebih besar.
Beberapa faktor yang mungkin jadi penyebabnya adalah :
1. Kapasitas kandung kemih yang lebih kecil daripada rata-rata, sekalipun kandung kemih itu sendiri berukuran normal. Pada anak-anak seperti ini, sensasi ingin kencing terjadi lebih sering.
2. Anak-anak yang sering mengompol mungkin tidur lebih nyenyak daripada anak yang bukan pengompol.
3. Lebih banyak menghasilkan urine daripada rata-rata anak karena produksi hormon antidiuretik (hormon yang mencegah pembentukan air seni) yang tidak memadai.
Beberapa tips yang dapat digunakan agar anak berhenti mengompol :
1. Usahakan bangunkan anak sebelum ia mengompol. Bila ia mengompol 3 jam setelah tidur, maka bangunkan anak 2 jam setelah tidur, kemudian ajak kekamar mandi dan suruh ia buang air kecil.
2. Hindari memberi banyak minum sebelum tidur. Apalagi minuman yang memudahkan buang air kecil, seperti minuman dingin, atau teh manis.
3. Latihlah menahan kencing. Latihan ini berguna untuk membantu kandung kemih menampung urin lebih banyak, serta menyadarkan si anak akan sinyal dari kandung kemihnya.
4. Singkirkan perlak yang membuat anak tahu, di bawah tubuhnya ada pelindung. Bisa jadi mereka berpikir, perlak itu memang disediakan agar ia dapat buang air kecil di situ.
5. Libatkan anak untuk membantu membersihkan tempat tidurnya, dalam suasana kerjasama yang baik, tanpa kemarahan.
6. Berikan pujian atau reward ketika anak berhasil tidak mengompol.
Yang perlu juga diperhatikan juga oleh orang tua adalah mengompol ini bisa sembuh sendiri. Seorang anak pengompol membutuhkan kesabaran, semangat, ketelatenan dan keyakinan dari orang tua bahwa masalah tersebut hanya sementara. Biasanya antara usia 7-12 tahun sering terjadi kesembuhan, dan sedikit saja anak yang terus mengalaminya sampai remaja.
ARTIKEL pondok ibu
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
20 January 2011, 08:30 AM
19 January 2011, 20:40 PM
19 January 2011, 19:48 PM
19 January 2011, 19:36 PM
19 January 2011, 19:27 PM