Anda sering mendengar kata ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)? Tentu saja! ISPA begitu akrab di telinga orang-orang yang berada di negara-negara berkembang. Bahkan, bisa dikatakan, ISPA adalah penyakit bagi rakyat di negara-negara miskin. Alasannya, kebanyakan jumlah penderita ISPA berada di negara yang memiliki sanitasi dan lingkungan yang buruk. Dan, ini pasti dimiliki oleh negara-negara miskin dan negara berkembang, seperti Indonesia.

Tentang Bronchitis

Bronchitis adalah penyakit peradangan saluran pernapasan utama ke paru-paru (peradangan bronchi). Bronchitis ini merupakan salah satu contoh penyakit ISPA. Tepatnya, penyakit ISPA bawah, yaitu paru-paru.

Penyakit bronchitis adakalanya merupakan penyakit kelanjutan dari flu, sinus, atau radang tenggorokan.

Penyebab Bronchitis

Penyakit bronchitis disebabkan oleh berbagai hal. Di antaranya adalah infeksi virus yang ada di udara (terhirup oleh hidung dan masuk ke paru-paru); infeksi bakteri yang ada di udara; adanya makanan yang masuk ke dalam bronchi; dan lain-lain.

Faktor Risiko Bronchitis

Faktor yang memperbesar kemungkinan seseorang terkena bronchitis biasanya adalah orang tua yang lanjut usia, bayi, atau anak-anak (karena sistem kekebalan tubuhnya yang lemah); perokok; serta orang yang mempunyai kelainan jantung dan paru-paru.

Macam-macam Bronchitis

Bronchitis terbagi menjadi 2 jenis sebagai berikut.

•Bronchitis akut. Yaitu, bronchitis yang biasanya datang dan sembuh hanya dalam waktu 2 hingga 3 minggu saja. Kebanyakan penderita bronchitis akut akan sembuh total tanpa masalah yang lain.
•Bronchitis kronis. Yaitu, bronchitis yang biasanya datang secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama. Terutama, pada perokok. Bronchitis kronis ini juga berarti menderita batuk yang dengan disertai dahak dan diderita selama berbulan-bulan hingga tahunan.
Gejala Bronchitis

Penyakit bronchitis memberikan gejala-gejala batuk yang disertai dahak (jika dahaknya berwarna hijau-kuning maka ada infeksi bakteri); napas yang pendek-pendek; sesak napas; sakit otot; demam; dan sakit dada.

Pengobatan Bronchitis

Pengobatan yang dilakukan untuk penderita bronchitis bergantung pada jenis bronchitisnya. Misalnya, untuk bronchitis akut yang disebabkan oleh virus, pengobatan tidak boleh menggunakan antibiotik.

Infeksinya sendiri akan hilang dengan sendirinya dalam waktu satu minggu. Penggunaan aspirin; minum air putih yang banyak; tidak merokok; dan beristirahat dengan cukup akan mempercepat penyembuhan. Jika gejala tidak berkembang, dokter akan memberi obat inhaler (yang bisa dihirup).

Untuk bronchitis kronis, merokok adalah hal yang sangat dilarang karena hal ini justru akan memperburuk kondisi, bahkan bisa merusak paru-paru. Langkah-langkah pengobatan bagi bronchitis kronis di antaranya adalah mengurangi atau menghindari polusi udara yang bisa merusak paru-paru; melakukan vaksin flu dan vaksin pencegah penyakit paru-paru setiap tahun; melakukan latihan program pernapasan; mengkonsumsi obat yang mengandung albuterol dan ipratropium; serta jika dibutuhkan diberikan bronchodilator yang disebut theophylline and steroids.

Pencegahan Bronchitis

Pencegahan bronchitis bisa dilakukan dengan cara rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun; tidak merokok; melakukan vaksinasi pencegah flu dan pencegah penyakit paru-paru; serta mengurangi atau menghindari masuknya polutan ke dalam paru-paru.