Masalah-masalah kebutuhan perkembangan pada anak usia dini merupakan kebutuhan yang harus/mutlak terpenuhi sesuai dengan perkembangan, maka bagi pendidik anak usia dini harus paham akan kebutuhan perkembangan anak usia dini sehingga dapat menangani masalah-masalah yang timbul, baik masalah pemenuhan kebutuhan perkembangan yang umum ataupun masalah kebutuhan perkembangan yang bersifat khusus.
Banyak kekeliRuan dalam berbagai pemahaman tentang perkembangan emosi pada anak yang beranggapan pola pikir (paradigma) dikalangan umum maupun orang tua dianggap kurang penting. Padahal usia dini merupakan masa yang paling baik untuk meletakan dasar yang kokoh bagi perkembangan mental-emosional dan potensi otak anak yang akan mempengaruhi kejiwaan anak.
Teori dan penelitian Daniel Goleman tentang kecerdasan emosi (Emotional Intelligence/EQ), mengingatkan bahwa keberhasilan hidup manusia tidak semata-mata ditentukan oleh kecerdasan intelektual (IQ) seperti yang dipahami sebelumnya, tetapi justru ditentukan oleh emotional intelligence. Kecerdasan emosi ini sangat terkait dengan belahan otak kanan.
Hasil penelitiannya menunjukan bahwa:
Keberhasilan seseorang di masyarakat sebagian besar (80%) ditentukan oleh kecerdasan emosi (EQ).
Sehingga anak yang kurang dalam pemenuhan kebutuhan perkembangan emosi senantiasa akan mengalami gangguan emosi dan perilaku seperti, agresif secara verbal dan/atau fisik yang bisa membahayakan dirinya atau orang lain, menarik diri atau tidak percaya diri, pencemas dan juga bisa hiperaktif, yang mengakibatkan kurang perhatian dalam kegiatan disekolah secara optimal dan selalu menunjukan skala rendah dalam pencapaian program pembelajaran yang telah ditargetkan.
Perkembangan emosi yang dibutuhkan anak usia dini meliputi segala bentuk hubungan yang erat, hangat dan menimbulkan rasa aman serta percaya diri sebagai dasar dari perkembangan selanjutnya, yang ini mutlak perlu diperhatikan oleh orang tua ataupun guru sejak dini.
Penanganan dan menganalisis kebutuhan emosi anak usia dini diperlukan deteksi dini yang serius dan tuntas dan harus didukung oleh informasi dan pengumpulan data yang akurat dan lengkap dari berbagai pihak mengenai diri anak mulai dari kandungan, setelah dilahirkan sampai anak memasuki Pendidikan Anak Usia Dini serta pada pengaturan yang diterapkan kepada anak oleh orang tua. Apabila masalah perkembangan emosi pada anak kurang diperhatikan atau tidak dipenuhi dan tidak segera ditangani maka akan berakibat vital terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, baik tingkat kecerdasan (IQ), kecerdasan emosional (EQ), serta kecerdasan spiritual (SQ).
Tujuan dari analisis gangguan perkembangan anak pada usia dini adalah untuk mengetahui karakteristik, gejala-gejala yang menyebabkan timbulnya gangguan/kelainan untuk memperkirakan kemungkinan bantuan yang akan diberikan serta melaksanakan tindak lanjut agar anak dapat diantisipasi supaya masa yang akan datang tidak selalu fatal.