DetailOtak bayi berkembang pesat menginjak trimester kedua, dan ini akan berlangsung hingga usia 18 bulan. Setelah itu, perkembangannya akan mulai melandai. Oleh karena itu, usia di bawah 2 tahun biasa disebut sebagai masa keemasan (Golden Age). "Jika pada masa ini bayi kurang mendapat gizi, bisa terjadi gangguan-gangguan yang akan berpengaruh pada aspek kognitifnya," ujar Prof. Dr. Ali Khomsan, Ms., Guru Besar Ilmu Pangan dan Gizi, Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga IPB,
Oleh sebab itu, seorang ibu harus memahami pentingnya gizi bagi anak. Ketika bayi baru lahir, jumlah sel otaknya sudah mencapai 66 persen dan beratnya 27 persen dari berat maksimal. Kemudian, sel-sel otak akan tumbuh sampai 90 persen dari berat maksimal. Jika berat otak dewasa rata-rata 1400 gram, maka di usia 2 tahun, berat otak anak sudah mencapai 1200 gram. "Artinya, usia ini memang masa perkembangan otak yang sangat cepat."
Ali Khomsan menyarankan agar di usia 2 tahun, otak anak diberi stimulus yang bisa memacu pertumbuhannya. "Masukan yang terbaik adalah kolesterol dan asam lemak esensial yaitu Omega 3 dan Omega 6," ujarnya. Ini bisa diperoleh lewat pemberian susu, apalagi sekarang ini hampir setiap produk susu kaleng mengandung Omega-3 dan Omega-6.
Bisa juga dengan memberikan sebutir telur ayam kampung setiap hari. "Ini sudah memadai bagi seorang anak." Sumber ikan laut juga bisa menjadi alternatif pengganti telur ayam kampung. "Sayangnya, orang Indonesia tidak terlalu suka makan ikan laut dan cenderung suka pada ikan air tawar yang kadar Omega 3-nya tidak terlalu tinggi."
Pertumbuhan otak di masa keemasan ini ternyata sangat berpengaruh terhadap perkembangan motorik anak. Untuk mengetahuinya, bisa dilihat dari kemampuan anak disesuaikan dengan tahap perkembangannya. Misalnya, umur 12-18 bulan adalah usia di mana seorang anak mulai berjalan.