Penulis : AN. Ubaedy*

Sudah pasti anak-anak kita pun butuh liburan. Walau memang pemenuhan kebutuhan itu bisa ditunda, tidak seperti kebutuhan terhadap makanan atau minuman. Namun bila keadaan dan kemampuan sudah ada, kebutuhan ini perlu kita penuhi.

Sebab liburan pun bermanfaat bagi perkembangannya. Liburan akan menghadirkan sensasi baru (life refreshment) sehingga semangat hidupnya bertambah atau terbaharui.

Jika dibarengi dengan pemilihan atas destinasi liburan yang baik, sudah pasti akan menambah pengetahuan dan pengalaman baru. Misalnya, mengunjungi negeri yang dikenal kedisiplinannya, mengunjungi kampung halaman yang bersahaja, mengunjungi pusat sejarah ataupun tempat kerajinan, dan lain-lain.

Bahkan ketika alasannya kita bawa ke ajaran agama, liburan dapat dijadikan sarana bersilaturahmi dengan keluarga. Secara keimanan, bersilaturahmi, atau menyambung tali kasih sayang, akan membuka pintu rejeki atau memperpanjang umur.

Tapi, kunci untuk mengisi liburan secara optimal adalah perencanaan yang matang (planning management), baik secara keuangan dan program. Adapun untuk acuan pembuatan programnya, kita dapat mengacu ke poin-poin berikut:

Menawarkan pilihan

Untuk mengasah kecakapan anak dalam berpikir, kita bisa menawarkan pilihan mengenai objek tujuan ke mereka. Akan lebih bagus lagi kalau kita tanyakan juga alasannya. Ketika terjadi perbedaan pendapat, akan lebih bagus kalau kita mengajarkan cara-cara demokratis.

Seimbang Antara Fun dan Pelajaran

Sebisa mungkin, liburan itu tidak saja kita isi dengan yang serba fun dan senang-senang. Kita bisa padukan dengan yang mengandung pelajaran bagi hidupnya di masa mendatang, misalnya pelajaran untuk berkarya, pelajaran untuk memilih cara hidup yang lebih baik, dan lain-lain.

Selalu Sadar Akan Tujuan Akhir

Terkadang, urusan duit, urusan kendaraan, urusan tetek-bengek yang lain, dapat memicu keributan, entah di kalangan anak-anak atau di orang dewasanya. Ini harus benar-benar dihindari dengan menyadari sejak dini mengenai tujuan kita berlibur. Sadar akan tujuan dapat meminimalisir potensi percekcokan.

Cara lainnya adalah dengan menomorsatukan kebutuhan anak, bukan kepentingan pribadi kita.

Jangan Lupa Membawa Buku

Selain tentunya perlu membawa bekal obat dan perlengkapan lain, yang harus kita usahakan dibawa adalah buku bacaan. Tapi jangan banyak-banyak. Cukup membawa satu atau dua.

Ajarkan Etika

Entah menginap di hotel atau di keluarga, momen liburan akan sangat bagus apabila kita gunakan untuk mengajarkan etika bertamu ke anak-anak dengan cara menjelaskan dan memberi contoh. Semoga bisa kita praktekkan.



* lifeskill facilitator, penulis dan learning counselor