Lemak Sahabat Balita...
oleh Seseorang, 14 Tahun Yang Lalu
Ada lemak baik, ada lemak jahat. Si Balita butuh keduanya, asal tepat jumlah dan kompisisi konsumsi dan tak berlebihan.
Lemak ada di mana-mana. Balita Anda sejak lahir hingga berumur 2 tahun, membutuhkan kalori yang 40 sampai 50 persennya berasal dari lemak. Artinya, jumlah lemak yang dikonsumsi balita tak boleh dibatasi. Termasuk diantaranya lemak yang terkandung dalam ASI, susu formula dan susu sapi segar.
Tentu saja, hal berbeda berlaku untuk balita 2 tahun. Hasil riset American Heart Association (AHA) 2006 silam menyebutkan, agar proses tumbuh kembang anak balita berlangsung normal, sebaiknya konsumsi lemak mereka tidak lebih dari 30% asupan kalorinya. Jumlah lemak tersebut setara dengan 5-8 sendok teh dalam sehari.
Pandangan keliru. Kekuatiran yang berlebih terhadap risiko berbagai penyakit akibat kadar kolesterol yang tinggi dalam darah seperti penyakit jantung pada usia dini, membuat orang tua masa kini menerapkan diet rendah lemak pada anak balitanya. Wah, ini bukan tindakan yang tepat, Bu!
Penelitian para ahli gizi dari University of Nebraska-Lincoln Institute of Agriculture and Natural Resources (AS) melaporkan anak umur 2-5 tahun yang diberi diet makanan rendah lemak, hasilnya adalah mereka mengalami difisiensi vitamin E!
Untuk apa saja lemak di dalam tubuh balita?
* Memenuhi kebutuhan energi atau kalori untuk menjalankan proses pertumbuhan dan perkembangan serta berbagai proses metabolisme tubuh
* Membentuk sel-sel otak. Sebanyak 70% bahan pembentuk otak adalah lemak!
* Bahan baku aneka hormon, antara lain hormon seks dan hormon kortikosteroid yang bahan bakunya adalah kolesterol
* Bahan baku membran atau selaput setiap sel tubuh, selubung semua jaringan saraf dan sel-sel saraf.
* Membantu penyerapan berbagai vitamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E dan K
* Membantu merasa kenyang, sehingga tidak makan terus
Dalam kadar yang tepat, lemak “baik” membantu mencegah penyakit jantung
Yang “baik”, yang “jahat”. Lemak memiliki struktur kimia yang bermacam-macam. Secara umum, bisa dikelompokkan menjadi:
* Lemak tidak jenuh (senyawa lemak yang memiliki ikatan ganda atau rangkap pada atom karbonnya). Ciri-ciri: berbentuk cair pada suhu ruangan. Inilah jenis lemak yang sekarang disebut lemak “baik” yaitu berupa senyawa high-density lipoprotein (HDL)
* Lemak jenuh (senyawa lemak yang memiliki ikatan tunggal pada atom karbonnya) Ciri-ciri: ada yang berbentuk padat maupun cair pada suhu ruangan. Semua jenis lemak jenuh disebut sebagai lemak “jahat”
* Lemak trans Ciri-ciri: berbentuk padat pada suhu ruangan. Lemak trans ini terbentuk ketika minyak sayur dihidrogenasi, yaitu struktur kimianya mengalami penambahan atom Hidrogen. Lemak trans juga termasuk lemak “jahat”. Sebab senyawanya yang disebut low-density lipoprotein (LDL) selalu menjadi biang keladi terjadinya penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah sehingga mengakibatkan serangan jantung atau stroke.
Jaga keseimbangan. Yang penting, jagalah komposisi antara agar lemak “baik” senantiasa lebih tinggi ketimbang kadar lemak “jahat” di dalam tubuh. Selain itu, perhatikan jumlah asupan lemak agar si kecil terhindar dari risiko mengalami obesitas.
Ada 0 komentar pada diskusi ini
Belum ada komentar pada post ini