Komplikasi Sinusitis
oleh Seseorang, 13 Tahun Yang Lalu
Penyakit pada hidung yang lebih parah misalnya sinusitis. Sinus adalah rongga udara yang terdapat di area wajah yang terhubung ke hidung. Secara anatomis, terdapat empat rongga sinus, yaitu sinus frontal, sinus maxillary, sinus ethmoid, dan sinus sphenoid . Fungsi rongga sinus adalah untuk menjaga kelembapan hidung dan menjaga pertukaran udara di daerah hidung. Sinus juga membantu fonasi suara.
Penyebab sinusitis (sinus =rongga sinus, itis =radang) biasanya infeksi atau radang yang disebabkan oleh kuman. “Bisa bakteri, virus, atau jamur. Semua organisme ini bisa masuk ke hidung, dan akibatnya terjadi reaksi tubuh untuk mengusir kuman tersebut. Ini yang disebut reaksi radang,” lanjut Sjahruddin. Reaksi radang yang timbul bisa berupa pembengkakan, merah di hidung, demam, dan fungsi hidung yang terganggu. Munculnya polip juga bisa memicu sinusitis.
Di dalam rongga sinus terdapat lapisan yang terdiri dari bulu-bulu halus (cilia ), yang berfungsi mendorong lendir yang diproduksi di dalam sinus menuju saluran pernapasan. Permasalahan akan menjadi parah jika lendir terperangkap dan tidak bisa keluar. Sistem yang bertugas mengeluarkan lendir terganggu karena tertutup infeksi atau pembengkakan. Padahal, sinus membutuhkan oksigen.
Akibatnya, udara tidak bisa masuk dan otak akan kekurangan oksigen, sehingga kepala akan terasa berat. “Yang harus diwaspadai adalah komplikasi. Pada anak-anak, yang paling ringan bisa menyebar sampai ke mata, yang mengakibatkan mata bengkak. Yang paling berat, karena bertetangga dengan otak, maka bisa terjadi radang otak,” lanjutnya.
Operasi Belakangan
Penanganan sinusitis, terutama pada anak, biasanya dengan upaya konservatif lebih dulu. “Sinusitis pada anak banyak berhubungan dengan alergi, sehingga penanganannya harus sangat berhati-hati, sebelum tindakan operasi. Jika setelah diobati tidak sembuh-sembuh juga dan menimbulkan komplikasi, baru diambil tindakan operasi untuk mengeluarkan lendir yang ada di dalam rongga sinus,” jelas Sjahruddin.
Orangtua sebaiknya memerhatikan, jika anak sering pilek, misalnya dua minggu pilek tidak sembuh-sembuh, sebaiknya dilakukan pemotretan sinus. Jika hasilnya terlihat adanya sinusitis, diberikan obat lebih dulu. Dengan pengobatan yang baik, biasanya akan sembuh. “Masalahnya, hidung kan organ yang terbuka, sehingga udara bisa masuk, kuman dan debu juga. Tergantung daya tahan tubuh anak. Daya tahan tubuh yang menurun akan membuat kuman juga mudah masuk ke tubuh,” kata Sjahruddin. Operasi sinusitis pada anak bisa dilakukan pada kasus-kasus kronis, di mana setelah pengobatan dengan obat-obatan selama 2-3 bulan tidak berhasil, anak bsia dioperasi pada usia sekitar 6-7 tahun.
Ada 0 komentar pada diskusi ini
Belum ada komentar pada post ini