Jangan memaksakan diri! Anda yang menggeluti bidang “pekerjaan laki-laki”, seperti arsitek dan kilang minyak, lakukan negosiasi dengan atasan soal penyesuaian jenis-jenis pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda selama menjalani kehamilan.

Tinjau beban kerja. Apabila Anda merasa tidak mampu mengerjakan beban kerja yang sama dalam kondisi hamil, jangan ragu untuk mengajukan dispensasi kepada atasan Anda

Komunikasi efektif. Katakan kepada atasan, rekan-rekan sekerja, dan seluruh staf Anda, kondisi kehamilan Anda, serta hal-hal “khusus” yang Anda butuhkan selama hamil. Ini akan menciptakan kondisi lingkungan kerja yang mendukung, sehingga akan mengurangi munculnya stres pada diri Anda

Turunkan ambisi. Bila selama ini yang menjadi fokus Anda dalam bekerja adalah prestasi kerja yang cemerlang, kini belajarlah untuk menurunkan ambisi tersebut. Alihkan fokus Anda pada pencapaian prestasi sebagai “ibu yang baik,” Menjadi seorang ibu yang “baik” juga sebuah prestasi yang membanggakan, lho!

The power of now! Stres muncul karena pikiran Anda “sibuk” membayangkan hal-hal “salah” di masa mendatang yang belum tentu terjadi. Alihkan pikiran dan perhatian Anda pada kekinian, yang sedang Anda lakukan. Hal-hal “salah” di masa depan yang menjadi ketakutan Anda, bisa dicegah dengan “memperbaiki” dan menyiapkannya pada saat ini, sekarang, now!

Selalu berpikir positif! Pikiran Anda memiliki frekuensi atau getaran tertentu, yang akan “mengundang” berbagai unsur di alam semesta dengan frekuensi yang mirip atau sama. Jadi, biasakan untuk berpikir positif, sehingga yang “datang” kepada Anda adalah hal-hal baik dan positif.