Kerja Keras vs Kerja Cerdas

Tanpa kerja keras mustahil mengapai suatu kesuksesan. Namun di sisi lain, kerja keras menuntut ekstra tenaga, pikiran bahkan waktu. Lihat saja di sekitar kamu. Pasti tak sedikit kasus para penganut kerja keras yang terpaksa mengorbankan waktu untuk diri sendiri, teman-teman bahkan keluarga akibat mencurahkan perhatian lebih banyak untuk mendongkrak kariernya. Apakah kamu salah satunya? Bahkan kamu merasa telah bekerja keras namun hasilnya belum maksimal? Itulah pertanda saatnya mengubah pola kerja kamu dari kerja keras menjadi kerja cerdas. Pola ini terbukti lebih efektif dibandingkan kerja keras. Konsep kerja cerdas terkait merancang strategi dalam bekerja termasuk manajemen waktu. Sebagai contoh, jika merasa lelah atau mood sedang nge-drop disarankan tidak memaksakan diri untuk bekerja. Sebaiknya menyisihkan waktu sejenak untuk istirahat dan relaksasi supaya lebih segar. Sebab bekerja dalam kondisi segar dinilai lebih kreatif dan produktif. Dengan pola kerja cerdas, meskipun waktu bekerja lebih sedikit namun hasilnya lebih optimal. Jadi tak semua waktu kamu terkuras cuma untuk urusan pekerjaan. Kamu masih punya banyak waktu untuk memanjakan diri sendiri, hang-out dengan teman-teman atau keluarga tercinta. Coba saja!