Asma merupakan penyakit kronik (keradangan) saluran napas yang ditandai oleh gejala-gejala akibat penyempitan saluran napas dengan derajat bervariasi. Anda perlu tahu bahwa asma merupakan penyakit serius di berbagai negara di seluruh dunia. Di dunia penyakit asma termasuk 5 besar penyebab kematian (17,4 %). Sementara di Indonesia termasuk dalam
10 besar penyebab kesakitan dan kematian.

Sebenarnya asma dapat bersifat ringan dan tidak mengganggu aktivitas harian tapi asma juga dapat bersifat menetap dan mengganggu aktivitas. Kita dapat mencegah asma dengan menghindari berbagai pencetus asma. Pencetus yang memiliki peran penting menyebabkan penyakit asma adalah polusi. Penyakit asma tidak dapat disembuhkan namun dapat dicegah dengan menghindari pencetus.

Banyak cara yang dapt digunakan untuk menghindari pencetus asma, antara lain adalah:
- Kasur tempat tidur dan bantal kapuk sebaiknya diganti busa kemudian dimasukkan dalam kanting vinil dengan risleting atau dibungkus kantong plastik dan direkat dengan selotip.
- Menjaga kebersihan rumah dan seluruh ruangan dari debu.
- Mengganti karpet dengan linoleum atau lantai kayu dan bersihkan secara rutin dari debu.
- Maksimal menyimpan buku atau majalah dalam kamar tidur adalah 3 buah, lebih sedikit isi kamar lebih baik.
- Boneka atau mainan dari kain sebaiknya dicuci.
- Hindari asap rokok, obat nyamuk, dan asap dapur.
- Gunakan kipas angin untuk mengusir asap dan bau di dapu atau kamar.
- Sebaiknya tidak memelihara binatang berbulu.
- Pakaian paling lama disimpan di lemari selama 2 minggu dan harus dicuci kembali atau bila perlu bungkus dengan plastik dan direkat dengan selotip.
- AC jangan terlalu dingin dan bersihkan filternya secara rutin.
- Gunakan filtrr udara HEPA.
- Bersihkan tempat-tempat yang mungkin disukai kecoa, seperti tempat lembab, sisa makanan, sampah, dan lain-lain.
- Perbaiki semua kebocoran atau sumber air yang berpotensi menimbulkan jamur.

Mencegah terjadinya serangan asma yang ditimbulkan oleh berbagai jenis pencetus dengan menghindari pajanan pencetus akan memperbaiki kondisi asma dan menurunkan kebutuhan obat asma.

Tujuan dari pengobatan asma adalah agar asma terkontrol yaitu dimana pasien asma bebas beraktivitas, memiliki fungsi paru normal, tidak terbangun malam karena asma, tidak menggunakan obat pelega lebih dari 2 kali seminggu, tidak mengalami serangan asma, dan tidak memerlukan kunjungan ke UGD.

Bagaimana anda mengetahui apakah asma anda sudah terkontrol atau belum? Anda bisa menggunakan ACT (Asthma Control Test) Dalam ACT terdapat 5 pertanyaan yang memiliki nilai maksimal 5 untuk masing-masing pertanyaan. Jika pasien memilki nila total lima untuk semua pertanyaan maka pasien berada dalam tingkat asma yang terkontrol penuh. Namun yang harus diwaspadai adalah jika nilai ACT dibawah angka 19 berarti asma dalam tingkat yang tidak terkontrol. Maka sangatlah dianjurkan bagi para penderita asma untuk memeriksa tingkat kontrol asma mereka sehingga mereka dapat mengendalikan asma mereka.