Si kecil diare? Jangan-jangan ia keracunan makanan

Keracunan makanan perlu dicurigai bila anak sakit perut, diare, muntah, dapat disertai demam secara mendadak setelah 1-96 jam mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Apalagi bila gejala ini dialami beberapa anak atau bila si kecil sakit tanpa ada riwayat kontak dengan orang lain yang sakit sebelumnya.
Sesuai namanya, keracunan makanan disebabkan racun yang dihasilkan oleh bakteri dan virus. Kuman ”membonceng” makanan semisal susu yang tidak disimpan baik atau daging yang tidak dimasak matang.

Banyak penyebab
Gejala keracunan makanan sebenarnya ditentukan oleh jenis kuman penyebabnya. Misalnya keracunan akibat Clostridium botulinum (botulisme) paling sering terjadi pada konsumsi makanan kalengan. Biasanya kaleng akan menggembung karena kuman ini memproduksi gas. Gejala bisa ringan yang tak berbahaya hingga gejala berat yang dalam beberapa jam dapat menyebabkan kelumpuhan otot.

Selain botulisme, kuman lain seperti Escherichia coli, salmonella yang sering ditemukan pada telur dan daging yang tak dimasak matang, juga staphilococcus yang dapat memproduksi racun pada makanan masak dapat menyebabkan anak keracunan makanan. Kuman staphilococcus dapat cepat sekali menyebabkan keracunan, sekitar enam jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan gejala berhenti dalam satu hari.

Atasi keracunan
Gejala keracunan diare ringan dapat diatasi seperti penyakit diare biasa, yaitu dengan memastikan si kecil cukup cairan dan cukup istirahat. Bila gejala memburuk, diare berdarah, atau anak tampak lemas atau bila ada gejala kelumpuhan otot, segeralah ke dokter.
Untungnya, kebanyakan gejala keracunan tidaklah terlalu parah dan dapat sembuh sendiri. Anak akan sembuh dalam 2-5 hari. Kelumpuhan otot pada botulisme juga dapat sembuh seperti sedia kala.

Cegah keracunan
•Berhati-hatilah dalam memilih makanan, memasak, dan mengonsumsinya.
•Jangan lupa cuci tangan
•Jangan beli makanan bila kemasan sudah menggembung. Jangan membeli susu yang tidak dipasteurisasi terutama bila akan dikonsumsi anak-anak
•Masak hingga matang: telur, daging unggas, atau daging. Curigai jenis pangan ini terkontaminasi sebelum dimasak sampai matang.
•Bila makanan tidak akan dikonsumsi dalam dua jam, sebaiknya simpanlah dalam lemari es
•Ajarkan kebiasaan mencuci tangan pada anak terutama setelah ke kamar mandi atau sebelum makan.
•Cucilah mainan bayi terutama bila mainan itu sering digigit.