Beberapa zat gizi yang terkandung dalam keju adalah:

* Kalsium (Ca), membantu pertumbuhan dan pembentukan tulang serta gigi.
* Protein, membantu proses pertumbuhan dan perkembangan sel-sel tubuh, serta menguatkan otot-otot tubuh balita.
* Asam lemak linoleat dan linolenat, membantu perkembangan serabut-serabut sel saraf dan otak.
* Kolesterol, membantu pembentukan membran sel dan hormon.
* Fosfor (P), membantu pertumbuhan tulang dan gigi.
* Vitamin A, membantu menjaga fungsi mata.
* Magnesium, seng, dan selenium, berfungsi sebagai antioksidan yang membantu menangkal radikal bebas.
* Riboflavin dan folat, membantu proses metabolisma aneka jenis zat gizi.

Dari bubur sampai kudapan. Jenis keju dikelompokkan berdasarkan asal susu (susu sapi, susu kambing, atau susu domba), proses pembuatan, tingkat kekerasan, negara penghasil, penampilan (ukuran, bentuk, dan warna), serta kandungan zat gizinya. Namun, tidak semua jenis keju ”aman” untuk diberikan kepada batita Anda. Jenis keju yang ”aman” untuk balita adalah keju Cheddar, keju Swiss, dan keju Cottage.

* Keju cheddar
Biasanya keju ini semi-keras. Tapi, ada juga yang tergolong keju keras. Jenis bakteri yang digunakan untuk memproses keju cheddar adalah Streptococcus sp. Bakteri ini berfungsi menghasilkan asam laktat dari susu.
* Keju Swiss
Ciri khas jenis keju Swiss adalah ”bolong-bolong” alias berlubang-lubang. Semakin baik mutu susu sapi yang digunakan sebagai bahan baku, semakin banyak lubang-lubang yang akan terbentuk. Pembuatan keju Swiss menggunakan bakteri dari jenis Streptococcus thermophilus, Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus helveticus, dan ditambah bakteri Propionibacterium shermanii.
* Keju cottage
Ini merupakan jenis keju yang tergolong rendah lemak. Sebab, bahan bakunya berupa susu tanpa lemak (nonfat). Keju ini biasanya diberi tambahan rasa buah, antara stroberi, peach, raspberry, blueberry, dan nanas. Itu sebabnya, keju ini cenderung mudah rusak (busuk), sehingga harus disimpan di dalam lemari pendingin

Anda bisa memperkenalkan keju dalam bentuk langsung, misalnya diserut halus atau dipotong kecil-kecil (finger food), atau sebagai campuran dalam bubur, kue atau makanan anak lainnya. Jadi, Anda dapat menyertakan keju, baik pada jadwal makan utama, maupun makanan selingan. Soal batasan pemberian, the American Dietetic Association merekomendasikan sebanyak 30 gram/hari.