Pasangan publik figur yang kebetulan bertubuh besar pernah mengungkapkan secara terbuka di layar kaca bagaimana sulitnya mereka mendapat momongan. Beragam terapi harus dijalani dan semua itu disebabkan karena kelebihan berat badannya yang hampir 2 kali lipat ukuran idealnya. Secara medis kegemukan pada perempuan memang termasuk salah satu faktor penghambat kesuburan. Beberapa penjelasan berikut mendukung teori tersebut:
* Kandungan lemak tinggi
Timbunan lemak dalam tubuh yang cenderung tinggi dapat mengganggu kinerja organ tubuh, termasuk organ-organ reproduksi

* Kolesterol
Kolesterol yang tinggi mengganggu hormon steroid seks. Tepatnya, akan terjadi ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron. Yang lazim terjadi adalah meroketnya hormon estrogen.

* Gangguan hormonal
Profil hormon perempuan gemuk membuat banyak perubahan dalam tubuhnya. Dalam kasus seperti ini, gangguan hormonal sering muncul. Salah satu akibatnya adalah terganggunya haid.

Akibat munculnya gangguan-gangguan di atas, kegemukan pun dianggap sebagai biang keladi bercokolnya aneka penyakit/gangguan yang berhubungan dengan kemampuan reproduksi perempuan, semisal ovarium polikistik. Gejala paling mudah yang bisa dilihat adalah terganggunya siklus haid. Bisa berupa haidnya terlambat datang, tidak datang sama sekali dalam beberapa bulan namun tidak hamil, atau sebaliknya justru keluar terus tapi tidak teratur. Hal ini bisa diperparah dengan kemungkinan munculnya penebalan dinding endometrium.

Padahal gangguan haid akan berpengaruh pada perhitungan matangnya sel telur. Seperti diketahui hubungan seks yang dilakukan di luar masa subur, berpeluang tipis untuk menghasilkan pembuahan. Lalu kalau masa suburnya tidak bisa ditentukan dengan tepat, dan hubungan seks dilakukan secara acak atau main tebak alias kira-kira saja, tentu hasilnya tidak akan pernah akurat. Jangan salahkan bila akhirnya jadi tak kunjung hamil.

SEBERAPA GEMUK SIH?
Cara paling mudah menandai kegemukan seperti apa yang berpengaruh pada kesuburan adalah bila menstruasi sudah terganggu seperti contoh di atas. Akan tetapi perlu diketahui bahwa kelebihan berat badan di atas 20% dari berat ideal, sudah seharusnya diwaspadai. Terutama bagi kaum hawa yang terlahir dengan bakat gemuk, tak ada salahnya segera konsultasi ke dokter kandungan saat menginginkan kehamilan. Dokter akan memastikan apakah kegemukannya itu sudah sampai tahap mengganggu atau belum. Selanjutnya, dokter pasti akan menyarankan treatment apa yang harus dilakukan.

Bisa juga awalnya si perempuan mempunyai berat badan ideal dengan siklus haid teratur. Namun seiring dengan bertambahnya berat badan, siklus haidnya pun jadi kacau, dan ini yang seringkali terjadi. Apalagi pola makan yang kaya lemak dan gaya hidup sekarang yang relatif kurang gerak, seringkali dituding sebagai penyebab kegemukan.

Yang sebetulnya harus lebih diwaspadai adalah bila suami istri sama-sama berbadan subur. Selain tidak sehat, tentu saja faktor penghambatnya lebih besar lagi karena datang dari kedua belah pihak. Saran yang paling rasional adalah upaya menurunkan berat badan untuk keduanya.

DARI DIET SAMPAI SUNTIK HORMON
Kegemukan hanyalah salah satu faktor penghambat kesuburan. Jadi, tak perlu kelewat berkecil hati. Sulitnya mendapat momongan, 40% di antaranya justru disebabkan oleh hal-hal yang tidak bisa dijelaskan. Meski angkanya lebih kecil, bukan berarti boleh disepelekan, lo.

Berikut beberapa penanganan yang akan dilakukan dokter untuk mengatasi masalah ini:
* Menurunkan berat badan
Bila kegemukan itu masih bisa ditoleransi dan jadwal haid belum sampai terganggu, biasanya dokter akan menyarankan diet sehat untuk menurunkan berat badannya. Ini berarti olahraga dan makan cukup kalori.
Dengan turunnya berat badan beberapa kilo, diharapkan perempuan yang bersangkutan secara fisik lebih bugar sehingga memudahkan terjadinya pembuahan. Tentu saja tidak disarankan untuk menurunkan berat badan menggunakan obat-obatan atau jamu pelangsing. Selain efek samping merugikan yang mungkin akan timbul, obat/jamu jenis ini pun bila dikonsumsi dalam jangka panjang dapat mengganggu kestabilan hormon. Akibatnya? Langkah untuk mendapat momongan akan makin panjang.

* Pemberian obat pemacu hormon kesuburan
Oleh dokter, pasangan gemuk akan dicek terlebih dahulu kondisinya. Benarkah hormon kesuburannya, seperti hormon prolaktin, progesteron, MSH dan sebagainya sudah terganggu atau belum. Bila ya, di tahap awal dokter akan memberikan obat yang fungsinya untuk menstabilkan siklus haidnya. Setelah siklusnya tertata, dokter bisa memperkirakan waktu yang tepat untuk memberikan obat pemacu ovulasi. Seperti diketahui, matangnya sel telur pada waktunya akan memperbesar peluang terjadinya pembuahan.

Yang menjadi dilema, obat-obat pemacu hormon seperti ini sedikit banyak juga berdampak pada bobot tubuh. Biasanya perempuan yang mengonsumsinya dalam jangka panjang justru akan mengalami kenaikan berat badan. Namun jangan khawatir, sebelum memberikannya, dokter pasti sudah mempertimbangkan dan menghitung segala risikonya.

* Injeksi/suntik pemacu hormon kesuburan
Setelah dievaluasi beberapa waktu dan ternyata hasilnya belum seperti yang diharapkan, bukan tidak mungkin dokter akan meningkatkan dosis obat yang diberikan dengan menggunakan suntikan. Selama ini suntikan untuk memacu matangnya sel telur cukup mujarab. Namun sekali lagi manusia sekadar berusaha, campur tangan Yang Di Atas lebih dominan dalam menentukan jadi tidaknya pembuahan.

* Menjalankan program bayi tabung
Bila aneka terapi yang disarankan tadi tak kunjung membuahkan hasil, biasanya dokter akan menawarkan alternatif bayi tabung. Namun sebagai catatan, program bayi tabung mensyaratkan beberapa hal yang tidak mudah. Di antaranya tidak adanya kelainan patologis yang tidak bisa dikoreksi dan tidak pernah menjalani operasi pada organ reproduksi dan sebagainya. Meski demikian keberhasilan bayi tabung sampai saat ini masih berada di kisaran angka 40%.

HAMIL DENGAN BERAT BADAN BERLEBIHAN
Katakanlah segala upaya di atas sudah dilakukan dan terjadilah kehamilan. Kalau ini yang terjadi, ternyata masalah untuk si gemuk belum juga usai karena kehamilan dengan berat badan berlebih bukannya tanpa risiko. Menginjak trimester kedua dan ketiga, bisa jadi si perempuan bertubuh subur ini akan mengalami gangguan preklamsi, diabetes melitus gestasional, dan serangkaian risiko lainnya.

Persalinan spontan bagi perempuan hamil yang kelebihan berat badan juga lebih sulit karena posisi kepala bayi yang tak kunjung masuk ke jalan lahir. Sedangkan persalinan sesar pun sedikit menyulitkan dokter anestesi karena faktor kegemukan tersebut. Intinya, berat badan berlebih akan menyeret banyak masalah sejak perencanaan kehamilan hingga persalinan.
PADA PRIA BUKAN FAKTOR DOMINAN

Pada pria, kegemukan bukan faktor dominan yang mempersulit pasangan suami istri untuk segera memperoleh momongan. Namun pria gemuk cenderung kelebihan hormon testosteron dan inilah yang biasanya menjadi faktor penghambat kesuburan. Akan tetapi sampai sejauh ini, faktor yang paling dominan menghambat kesuburan pria adalah kualitas spermanya. Jadi, meski yang bersangkutan kelebihan berat badan beberapa kilogram tapi kalau kualitas spermanya bagus, ya tetap saja terbuka kemungkinan bakal terjadi pembuahan.

Faktor lain yang menghambat kemampuan pria mendapat keturunan adalah adanya kerusakan di "pabrik" spermanya. Semisal ada infeksi akibat gondongan yang tidak tertangani secara tuntas lalu menyebar ke testis. Penyebab lain adalah bidang pekerjaan yang menuntutnya terus-menerus atau dalam jangka waktu lama berada di tempat bertemperatur tinggi yang tidak ramah sperma. Contohnya bekerja di tempat pengecoran besi, penambangan batu bara dan sejenisnya.

TIP BAGI PASANGAN BERTUBUH SUBUR
Untuk pasangan gemuk, aktivitas seks bisa jadi terasa berat. Kalau yang satu ini saja sudah tidak terasa nikmat karena kegemukan, bagaimana mungkin melakukannya secara berkala sebagai salah satu syarat terjadinya kehamilan?

Berikut beberapa hal yang disarankan bagi perempuan maupun pria yang kelebihan berat badan:
- Luangkan waktu untuk diet dan olahraga bersama. Selain efektif untuk menurunkan berat badan, kebersamaan yang terjalin bisa meningkatkan kemesraan.
- Jangan tergoda menggunakan obat-obatan yang dijanjikan bisa menurunkan berat badan dalam waktu singkat. Selain belum tentu terbukti keampuhannya, bisa jadi obat tersebut membawa efek samping yang justru memperparah keadaan.
- Jangan saling menyalahkan. Usahakan semaksimal mungkin segala upaya yang bisa ditempuh dengan tetap bergandengan tangan.
- Yakinlah bahwa anak adalah "hak prerogatif" Sang Khalik. Pasrahkan saja semuanya sambil terus berusaha. Ingat, manusia hanya bisa berikhtiar sementara selebihnya adalah kehendak Yang Kuasa.