Jika balita Anda dipuji orang karena gendut dan lucu, jangan bangga dan gembira. Anda justru harus waspada. Mengapa?

Mulai hari ini, buanglah jauh-jauh anggapan anak gemuk itu lucu dan sehat. Persepsi ini salah. Jika ia nampak lucu, mungkin itu benar. Tapi kegemukan adalah masalah kesehatan. Pada dasarnya, kegemukan (obesitas) terjadi karena ketidakseimbangan antara masuk dan keluarnya energi.

Akibatnya, terjadilah kelebihan energi, yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak, demikian penjelasan Dr. dr. Damayanti Sjarif, Sp.A(K) dari Divisi Gizi dan Penyakit Metabolik, RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Risiko Balita Gemuk. Banyak penyakit yang bisa timbul karena kegemukan, antara lain:

* Gangguan penyakit hati (pengerutan jaringan hati, bahkan kanker hati).
* Penyumbatan atau gangguan saluran pernapasan ketika tidur, dengan gejala mengompol sampai mengorok.
* Usia yang lebih pendek daripada generasi orang tuanya. Kemungkinan ini terlihat dari berbagai risiko penyakit yang lebih mudah hinggap pada anak-anak yang kegemukan.
* Penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti pembesaran jantung atau peningkatan tekanan darah.
* Gangguan metabolisme glukosa. Misalnya, intoleransi glukosa.
* Gangguan kedudukan tulang, berupa kaki pengkor atau tergelincirnya bagian sambungan tulang paha (terutama pada anak laki-laki).
* Gangguan kulit, khususnya di daerah lipatan, akibat sering bergesekan.
* Gangguan mata; seperti penglihatan ganda, terlalu sensitif terhadap cahaya, dan batas pandangannya jadi lebih sempit.

Ciri-ciri kegemukan balita yang perlu diwaspadai

* Wajah membulat
* Pipi tembem
* Dagu rangkap
* Leher relatif pendek.
* Dada membusung, dengan payudara yang membesar karena mengandung jaringan lemak.
* Perut membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat.
* Kedua tungkai umumnya berbentuk X, dengan kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel dan bergesekan. Akibatnya, timbullah lecet.
* Pada anak laki-laki, penis tampak kecil karena tersembunyi dalam jaringan lemak. Makanya, orang tua sering jadi sangat khawatir.

Segeralah bertindak! Anda, sebagai orang tua, bisa berperan besar dalam menjaga kesehatan buah hati tercinta. Bagaimana mengatasi kegemukan balita?

* Atur pola makan balita. Pilih menu makanan si kecil dengan zat-zat gizi yang seimbang. Juga, jumlah makanannya mesti pas.
* Aktivitas fisik. Dengan beraktivitas fisik, energi yang keluar diharapkan bisa seimbang dengan banyaknya makanan yang dikonsumsi.
* Pencegahan kegemukan pada balita sebenarnya bisa dimulai dari p emberian ASI secara eksklusif. Sebab, pemberian ASI tidak akan membuat intake susu balita berlebihan.

Jadi, jangan tunggu lama-lama. Jika Anda atau suami sudah kegemukan plus banyak yang memuji betapa gemuknya balita Anda. Takut balita Anda keburu kegemukan, segera bertindak ya!