Semakin bertambah kemampuan motorik anak maka kebutuhan energinya semakin meningkat. Untuk anak usia 1 sampai 3 tahun dengan berat badan 12 kg dan tinggi 89 cm membutuhkan energi sebesar 1220 kalori dan proteín 23 gram seharí, berdasarkan Widiakarya Nasional Pangan dan Gizi LIPI tahun 2004. Kebutuhan energi diukur dari berat badan anak yaitu sebesar 90-100 kkal/kgBB (usia 1-3 tahun). Kalori tersebut diperoleh dari 3 kali makanan lengkap, dan dua kali snack/cemilan/kudapan di antara pemberian makanan lengkap.

Pada dasarnya porsi makan untuk anak batita dua per tiga porsi makan orang dewasa. Dengan menu makan mengikuti model piramida pangan yang menunjukan makin keatas semakin mengecil porsinya. Berikut ini tahapan piramida pangan dari dasar ke atas :

Bagian dasar piramida merupakan kelompok makanan karbohidrat tinggi, disajikan dengan porsi paling besar, sebesar 50-60%. Contohnya : nasi, sereal, kentang, mie, pasta, dan roti. Jika nasi yang dipilih disajikan 3 kali, atau jenis lainnya maksimal 6 kali.
Lapisan kedua merupakan kelompok sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan yang diberikan 3 kali dalam sehari.
Lapisan ketiga merupakan kelompok makanan dari golongan protein yaitu susu dan produk turunannya, ikan, telur, tempe, dan tahu yang disajikan dengan kombinasi proteín hewani dan nabati masing-masing 2-3 porsi sehari.
Lapisan keempat adalah kelompok makanan seperti daging, ayam, dan seafood yang diberikan minimal sepekan sekali.
Lapisan kelima terdiri dari minyak, gula dan garam yang diberikan sedikit sebagai bahan pelengkap.
Dengan menyajikan menu makan sesuai porsinya mengikuti piramida pangan maka kebutuhan gizi anak akan terpenuhi. Dan ajarkan kebiasaan makan yang baik seperti :

Makan di meja makan
Menjaga jadwal makan secara teratur. Hal ini untuk menghindari kelebihan ngemil kudapan. Dan atur jadwal penyajian kudapan agar tidak dekat waktu makannya.
Minta pendapatnya menentukan menu apa yang akan di masak
Menyajikan menu yang beragam dengan cara mengolah yang berbeda pula.