LUKA Pada Vagina dan Leher Rahim Pada Proses Persalinan Normal

Kadang-kadang saja terjadinya, yaitu adanya luka atau robekan pada vagina dan atau leher rahim, yang kecil atau yang besar. Tandanya adanya pendarahan yang berlebihan walaupun mungkin kejadian ini akan terlihat oleh dokter setelah persalinan. Umumnya semua luka yang panjangnya lebih dari dua sentimeter atau yang terus mengeluarkan darah banyak akan dijahit. Bila selama persalinan tidak digunakan anastesi maka akan diberikan anestesi lokal sebelum penjahitan.

Pendarahan Pasca Lahir

Pendarahan terjadi pasca persalinan itu adalah pendarahan yang berat dan serius walaupun ini jarang terjadi namun harus segera dirawat. Umumnya tidak ada dampak yang serius jika cepat ditangani. Pendarahan yang berlebihan dapat terjadi bila rahim terlalu lemas dan tidak mengkerut akibat proses persalinan yang lama dan melelahkan. Persalinan yang traumatik, rahim yang pernah mengembang terlalu besar karena mengandung janin yang terlalu besar atau cairan amnion yang terlalu banyak, bentuk plasenta yang tidak normal atau yang mengalami pemisahan terlalu dini, adanya fibroid sehingga mengganggu terjadinya kontraksi simetris pada rahim atau kondisi umum ibu yang lemah keika persalinan.

Pendarahan yang berlebihan dapat timbul segera setelah persalinan karena luka yang tidak diperbaiki pada rahim, leher rahim, vagina atau tempat lain di pinggul atau karena rahim robek atau rahim terbalik. Dapat pula pendarahan timbul satu atau dua minggu setelah persalinan jika sisa-sisa plasenta masih tertinggal pada rahim. Infeksi juga dapat menyebabkan pendarahan pasca lahir segera atau berminggu-minggu kemudian. Pendarahan pasca lahir lebih sering terjadi pada wanita yang pernah mengalami plasenta previa atau pecahnya plasenta sebelum persalinan. Jarang terjadi penyebab pendarahan pada ibu yang sebelumnya tidak terdiagnosa atau disebabkan oleh penggunaan aspirin atau obat lain yang dapat mengganggu pembekuan darah.

Pendarahan yang tidak normal pasca persalinan yaitu pendarahan yang membasahi pembalut wanita dalam waktu satu jam, selama beberapa jam atau warna darah yang masih menyala setelah hari keempat pasca kelahiran, terutama jika pendarahan tidak melambat jika anda beristirahat, berbau busuk, gumpalan darah yang besar, nyeri dan atau pembengkakan di perut bagian bawah setelah lewat hari-hari pertama pasca lahir.

Jika sudah terjadi hal-hal yang tersebut di atas sebagian ataupun keseluruhan maka harus segera dilakukan tindakan medis sesuai penyebab pendarahan. Dokter akan mencoba beberapa cara untuk menghentikan pendarahan di antaranya: pemijatan pada rahim untuk membantu rahim agar berkontraksi, pemberian obat-obatan untuk membantu kontraksi rahim, mencari dan memperbaiki luka, mengeluarkan sisa plasenta. Jika pendarahan tidak dapat dihentikan maka dilakukan cara selanjutnya yaitu menginfus dan bila perlu transfusi darah. Bila sebabnya gangguan dalam pembekuan darah maka diberikan obat pembekuan darah dan antibiotik untuk mencegah infeksi. Kadang-kadang pembalut dimasukkan ke dalam rahim selama 6-24 jam untuk menghentikan pendarahan atau bila perlu dilakukan pengikatan pada pembuluh darah besar di rahim. Bila usaha yang dilakukan semuanya belum berhasil kemungkinan terburuk rahim akan diangkat.

Akan tetapi umumnya pendarahan pasca lahir dapat berhasil dengan baik dan ibu akan pulih dengan segera.

Infeksi Pasca Lahir

Adalah infeksi yang berhubungan dengan kelahiran anak, jarang terjadi pada wanita yang mendapatkan perawatan medis yang baik dan telah mengalami persalinan melalui vagina yang tidak berkomplikasi. Infeksi pasca lahir yang paling sering terjadi adalah endometritis yaitu infeksi pada endometrium atau pelapis rahim yang menjadi peka setelah lepasnya plasenta, lebih sering terjadi pada proses kelahiran caesar, setelah proses persalinan yang terlalu lama atau pecahnya membran yang terlalu dini. Juga sering terjadi bila ada plasenta yang tertinggal di dalam rahim, mungkin pula terjadi infeksi dari luka pada leher rahim, vagina atau vulva.

Tanda dan gejalanya akan berbeda bergantung dari asal infeksi, sedikit demam, nyeri yang samar-samar pada perut bagian bawah dan kadang-kadang keluar dari vagina berbau tidak enak yang khas menunjukkan adanya infeksi pada endometrium. Pada infeksi karena luka biasanya terdapat nyeri dan nyeri tekan pada daerah luka, kadang berbau busuk, pengeluaran kental, nyeri pada perut atau sisi tubuh, gangguan buang air kecil. Kadang-kadang tidak terdapat tanda yang jelas kecuali suhu tunbuh yang meninggi. Maka dari itu setiap perubahan suhu tubuh pasca lahir harus segera dilakukan pemeriksaan.

Untuk mengatasinya biasanya dilakukan pemberian antibiotik, tetapi harus segera diberikan sesegera mungkin agar hasilnya efektif. Dapat pula dilakukan biakkan untuk menentukan jenis bakteri, sehingga dapat diberikan antibiotik yang tepat.

Terbaliknya Rahim

Setelah kelahiran bayi, ada proses persalinan yang kadang-kadang plasenta tidak seluruhnya terkelupas dan ketika muncul, ia menarik fundus atau bagian puncak rahim ikut bersamanya, akibatnya rahim akan membalik seperti kaos kaki yang terbalik. Gejala terbaliknya rahim adalah perdarahan yang berlebihan dan kadang-kadang terdapat tanda-tanda syok pada ibu. ketika menekan perut ke bawah, dokter tidak dapat merasakan adanya rahim dan pada pembalikan rahim yang lengkap sebagian dari rahim akan dapat terlihat di vagina.

Wanita yang beresiko tinggi akan terbaliknya rahim (walaupun resiko ini tetap masih sangat kecil) adalah mereka yang sebelumnya telah sering melahirkan atau mengalami proses awal persalinan (labor) yang terlalu lama lebih dari 24 jam, mereka yang plasentanya tertanam melewati bagian puncak rahim (fundus) atau tertanam pada tempat yang tidak normal, dan mereka yang mendapatkan magnesium sulfat selama proses awal persalinan. Rahim juga dapat membalik ketika ia terlalu lemas atau bila fundus tidak diam di tempatnya ketika plasenta dikeluarkan pada tahap kelahiran ketiga.

Pada umumnya rahim dapat dikembalikan ketempatnya dengan tangan walaupun kadang digunakan teknik lain. Mungkin diperlukan pemberian cairan intravena dan transfusi darah bila terjadi pendarahan yang berat. Obat-obatan misalnya magnesim sulfat dapat diberikan untuk membantu melumaskan rahim sehingga dapat dikembalikan ke tempatnya. bila terdapat sisa-sisa plasenta yang terdapat dalam rahim mereka dapat dikeluarkan sebelum atau sesudah rahim dikembalikan ke tempatnya. Pada kasus yang jarang terjadi, rahim tidak dapat dikembalikan ke tempatnya dengan tangan dan memerlukan pembedahan pada perut. setelah penempatan kembali, biasanya perut akan terus ditekan agar rahim tetap berada pada tempatnya dan diberikan eksitosin atau obat lain untuk membuatnya kencang dan tidak membalik kembali. Mungkin juga akan diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi.