Seorang bayi dapat menyebut ‘mama’ saat usianya 9 bulan sedangkan ada bayi lain yang baru bisa mengucapkannya saat ia berusia 2 tahun. Setiap anak memang berbeda. Cepat atau lambat si kecil bisa bicara.

Berikut ini beberapa fakta tentang kemampuan berbahasa si kecil dan bagaimana bunda bisa membantu mengembangkannya.

Sebelum mulai bicara, anak belajar bicara terlebih dahulu melalui proses “pemahaman”. Proses ini bermula jika proses mendengar berkembang baik, yaitu dimulai ketika janin memasuki usia 25 minggu. Pada fase terakhir kehamilan, janin dapat membedakan suara yang berbeda-beda.
Mengajarkan si kecil bicara bisa dari pengasuhan sehari-hari. Selalu ajak si kecil ‘bicara’ biarpun dia belum bisa bicara. Saat melakukan kegiatan dengan bunda dan ayah, berikan penjelasan tentang apa yang sedang dilakukan. Misalnya, saat memakaikan anak sepatu, katakan,”Sekarang bunda memakaikan sepatu di kaki kirimu…” atau saat membedong, nyanyikanlah lagu anak-anak yang mudah ditiru si kecil.
Ada beberapa huruf yang penyebutannya jelas seperti M untuk mama, B untuk bola dan P untuk pinguin. Jadi, tidak heran kalau si kecil lebih mudah mengucapkan kata-kata yang menggunakan konsonan bilabial (mama, papa, bobo) karena ia lebih mudah menyebutkannya.
Dari penelitian di Jerman, setengah dari anak-anak mengucapkan “mama” sebagai kata pertamanya. Di Indonesia, walaupun belum ada penelitian serupa, namun secara acak, kata “mama” pula yang sering diucapkan pertama kali.
Bagi seorang bayi, suara yang keluar dari TV (dan juga radio) merupakan suara-suara yang mengganggu dan membuat mereka jadi sulit mendengarkan suara orang tuanya. Anak batita usia 2-3 tahun belum bisa menangkap manfaat keuntungan dari acara anak-anak di televisi sebagus apapun acara itu.
Anak dapat menambah kosakatanya apabila ada kontak langsung dengan pembicaranya. Jadi, sering-sering bacakan dongeng ya bunda, atau biarkan si kecil mendengarkan kakaknya mengoceh sambil bermain.
Bayi memiliki kepekaan bawaan untuk alunan musik. Ia sudah mengenal melodi-melodi yang diperdengarkan padanya ketika masih di dalam rahim bunda. Kebiasaannya mendengarkan musik menjadi alat bantu bagi si kecil mempelajari bahasa. Dengan bernyanyi (atau pembacaan puisi) ada perbedaan penekanan kata-kata dan ritme yang lebih kuat digunakan daripada pembicaraan biasa.

Selama 2 tahun pertama kehidupan anak, anak perempuan menguasai rata-rata 120 kata sedangkan anak laki-laki 90 kata. Kemungkinan besar karena ada proses hormonal yang berperan penting sehingga otak pada anak perempuan lebih cepat matang dibandingkan anak laku-laki.


- See more at: http://www.zwitsal.co.id/balita/balita-archive/138-kata-pertama-si-kecil#sthash.OjGbirUv.dpuf