menurut penelitian kandidat Doktor Remco Suer dari Universitas Wageningen.

Nyamuk malaria betina menggunakan aroma kaki untuk menemukan sasaran mereka di beberapa meter terakhir sebelum mencapai target, demikian universitas Jumat (6/5) ini. Nyamuk malaria dapat mendeteksi orang dari puluhan meter melalui karbon dioksida di udara yang kita hirup.

Namun dalam perjalanan, beberapa meter sebelum mencapai target, nyamuk malaria dipandu oleh bau bakteri yang hidup di kulit kaki. Penelitian menjelaskan mengapa nyamuk malaria lebih sering menusuk pergelangan dan telapak kaki daripada sekitar mulut.

Peneliti Wageningen melihat potensi untuk mengganggu perilaku pencarian nyamuk malaria dan juga menghambat penyebarannya.