Cacingan dapat menyerang siapa saja. Namun, dibandingkan orang dewasa, cacingan lebih mudah menyerang anak-anak, bahkan sebuah penelitian penyebutkan lebih dari 40% anak usia dibawah 10 tahun terserang cacingan. Meski demikian, anda tak perlu khawatir jika sikecil terkena cacingan, karena pada dasarnya cacingan mudah di obati dan jarang menyebabkan dampak mematikan bagi anak anda.

Penularan cacingan
Cacingan sangat mudah menular, hal tersebut disebabkan telur-telur cacing dapat hidup diluar tubuh kita hingga lebih dari 3 minggu. Telur-telur tersebut juga mudah sekali menyebar terutama antara sikecil dan teman-temannya. Jika sikecil bermain dengan temannya yang kebetulan cacingan, telur cacing yang mungkin saja menempel di tangan, dan pakaian temannya bisa saja disentuh oleh sikecil. Saat itulah telur cacing tersebut berpindah ke tangan sikecil, dan bukan tak mungkin telur tersebut tertelan ke mulut sikecil saat ia memakan sesuatu atau memasukan tangan ke mulut tanpa mencuci tangan.

Jika telur-telur cacing tersebut berhasil masuk kedalam perut, maka mereka akan menetas dan berkembang menjadi cacing berbentuk menyerupai parutan kelapa, berwarna putih dengan panjang mencapai 1cm. Begitu sampai ke anus cacing betina akan kembali bertelur, sehingga menyebabkan gatal pada anus sikecil.

Karena gatalnya, biasanya sikecil tanpa sadar menggaruk daerah bokongnya pada saat tidur. Saat itulah telur tersebut pindah ketanggannya, dan mengulangi siklus yang sama. Tak hanya melalui tangan, telur cacing juga bisa menyebar melalui tempat tidur, pakaian, dan handuk yang dipakai bergantian dengan anak yang cacingan.

Gejala cacingan
Tanda paling umum dari anak yang menderita cacingan yaitu mereka seringkali terlihat menggaruk bokongnya. cacingan juga bisa menyebabkan sikecil sering sakit perut. Bahkan pada wanita telur-telur cacing tersebut bisa masuk ke vagina dan urethra, sehinggga menyebabkan mereka jadi suka mengompol.

Jika terlihat tanda-tanda seperti diatas pada anak anda, lakukanlah pengecekan dengan memeriksa feses dan anusnya untuk mencari tanda-tanda adanya cacing atau tidak.

Penanganan pada anak cacingan
Penanganan terhadap penerita cacingan harus segera dilakukan secepat mungkin, bukan hanya pada si penderita, tapi juga seluruh keluarganya untuk mencegah siklus berulang. Berikan obat anti cacing yang bisa dibeli bebas di apotik jika anak anda cacingan. Namun, jika cacingan menyerang balita berusia dibawah 2 tahun, maka anda harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Jika cacingan menyerang ibu hamil dan menyususi, maka mereka diwajibkan terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter kandungan agar pengobatan yang diberikan aman bagi kandungannya. Namun, jika cacingan menyerang ibu hamil yang masih berada pada semester pertama kehamilan disarankan bagi mereka untuk tidak mengkonsumsi obat-obatan, namun mereka harus melalukan metode higienis dalam kehidupan sehari-hari. Karena pada dasarnya cacing-cacing tersebut akan mati dengan sendirinya dalam waktu 6 minggu.

Pencegahan cacingan
Meski pengobatan bisa membunuh cacing-cacing tersebut, namun obat tidak akan bisa membunuh telur-telur cacing. Untuk itu disarankan untuk melakukan pencegahan penyebaran telur-telur cacing tersebut dengan menerapkan pola hidup higienis, yang sekaligus juga berguna sebagai langkah pertama mencegah infeksi. Berikut beberapa metode higienis yang bisa anda terapkan pada keluarga anda.

Cucilah tangan dan jari-jari kuku hingga bersih(disarankan menggunakan sabun antikuman) sebelum makan dan setelah buang air besar atau buang air kecil.
Jangan biarkan kuku anda dan keluarga panjang, agar telur-telur cacing lebih sulit terjebak di sela-sela kuku.
Pakailah pakaian dalam bersih saat malam
Biasakan sikecil untuk tidak memasukan tangan kedalam mulut.
Basuh bokong dengan air hingga bersih setiap pagi, atau setelah buang air besar dan buang air kecil.
Hindari pemakaian pakaian dalam, atau handuk bersama.
Cuci sprei, mainan, dan pakaian secara rutin.
Bersihkan debu, dan kotoran didalam rumah dengan menyapu dan mengepelnya.

Kafebalita.com