Bayi yang masih diberi ASI eksklusif, awalnya akan lebih sering buang air besar, namun menginjak usia 2-3 bulan, buang airnya justru menjadi jarang karena ASI yang dikonsumsinya banyak terserap tubuh. Sedangkan bayi yang diberi susu formula, buang air besarnya lebih jarang dibandingkan bayi yang diberi ASI eksklusif. Frekuensi buang air kecil bayi pun tergantung jumlah cairan yang masuk. Bisanya bayi akan buang air kecil saat bangun tidur dan sehabis minum.

Berhubungan dengan buang air kecil dan besar, pasti tidak akan pernah lepas dari popok. Begitu banyak macam popok yang dapat Anda temui di pasaran. Dan mungkin Anda bingung harus memilih jenis popok yang mana dan yang baik tentunya bagi bayi Anda. Berikut keterangan jenis-jenis popok dan kelebihan masing-masing dari popok ini :

Popok Kain
Popok paling tradisonal ini berupa sehelai kain katun yang ditangkupkan menutupi bagian bawah tubuh bayi kemudian diikat dengan tali disampingnya atau diikatkan dengan peniti. Walaupun tradisional, namun popok jenis ini masih banyak diminati karena harganya relatif murah dan efektif untuk menghindarkan bayi dari ruam popok.
Selain terjaga kebersihan, kenyamanan dan kesehatankulit sang bayi juga dapat digunakan untuk kelahiran berikutnya. Namun satu hal yang mungkin merepotkan Anda dari popok jenis ini yaitu cucian Anda akan menumpuk.

Popok Celana (plastik)
Berbentuk sama dengan popok/celana biasa, hanya bahannya terbuat dari plastik yang tipis. Popok jenis ini berguna sebagai lapisan luar dari popok kain, agar air atau kotoran hanya membasahi kain di dalamnya. Popok celana jenis ini juga bisa digunakan berulangkali dan mudah dibersihkan dengan hanya dilap tanpa perlu mencucinya.
Kekurangan jenis popok ini, Anda harus rajin memeriksa apakah sang bayi buang air atau tidak, karena bahannya tidak akan terlihat dari luar jika kain bagian dalamnya sudah kotor dan perlu diganti. Jika Anda tidak rajin-rajin memeriksanya, si kecil akan rentan terkena ruam popok. Satu sisi negatif dari popok celana jenis ini yaitu bahannya yang terbuat dari plastik, tidak baik bagi lingkungan, karena diperlukan beratus-ratus tahun untuk menguraikan sampah jenis plastik.
Popok plastik ini hanya akan bertahan 6 bulan, sedangkan celana plastik biasanya dapat digunakan untuk kelahiran berikutnya. Harganya pun masih terjangkau.

Popok sekali pakai (disposable diaper)
Popok jenis ini banyak digunakan karena praktis, namun sebaiknya Anda gunakan jenis popok ini jika si kecil akan bepergian jauh saja. Walaupun jenis popok ini bersahabat dengan lingkungan, namun, dapat menyebabkan alergi dan ruam merah pada kulit si kecil.

Cloth Diaper (reusable diaper atau washable diaper)
Mungkin sebagian dari Anda belum mengenal tentang cloth diaper. Popok jenis ini memang inovasi terbaru untuk mengatasi banyaknya cucian dari popok kain yang kotor dan popok celana yang terbuat dari bahan plastik dan berbahaya bagi lingkungan. Popok ini berbahan plastik, ada juga yang berpori dan yang penting memiliki lapisan antibocor yang tahan 3-10 kali basahan. Popok ini dapat dicuci kembali dan dapat digunakan untuk kelahiran berikutnya. Harga popok jenis ini bervariasi, tergantung dari bahan yang digunakan.