Rasa ingin tahu balita yang besar, ternyata juga bisa merugikan balita. Terutama saat dia bermain di halaman, bukan tak mungkin kaki atau tangan balita tercemar kotoran hewan tanah yang mengandung telur-telur cacing penyebab penyakit cacingan. Jaga selalu kebersihan, cuci tangan dan kaki sesudah bermain!

Ada beberepa jenis cacing yang bisa menyebabkan penyakit:

* Cacing kremi. Cacing ini mirip kelapa parut, kecil-kecil dan berwarna putih. Awalnya, cacing ini akan bersarag di usus besar. Saat dewasa, cacing kremi betina akan pindah ke anus untuk bertelur. Telur-telur ini yang menimbulkan rasa gatal. Bila balita menggaruk anus yang gatal, telur akan pecah dna larva masuk ke dalam dubur. Kemudian, jika balita memsukkan tangan ke dalam mulut, otomatis itu akan masuk ke dalam tubuh.
* Cacing Gelang. Jika balita kebetulan memegang tanah atau makanan yang mengandung larva cacing gelang, maka larva ini akan masuk ke dalam tubuh balita,kemudian masuk ke pembuluh darah menujujantung, paru-paru, lalu ke lambung dna bersarang di usus halus. Di usus halus ini, cacing dewasa akan “membajak” makanan, sehingga anak mengalami kurang gizi. Selain kurang gizi, cacing dewasa yang panjangnya bisa mencapai 10-30 cm ini akan menyebabkan anak mual, muntah dan diare.
* Cacing Tambang. Caaing ini masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori kulit atau makanan yang terkontaminasi cacing ini. Cacing tambang masuk ke aliran darah, lalu ke jantung, paru kemudian ke tenggorokan dan akhirnya ke usus. Cacing tambang hidup dengan mengisap darah penderita. Meskipun ukurannya hanya sekitar 1 cm, tapi bisa mengidap darah hingga 0,03 cc per hari. Ini yang bisa menyebabkan balita menderita kekurangan darah dan zat besi (anemi defisiensi Fe). Saat dewasa, cacing betina akan bertelur dan telurnya akan keluar bersama tinja.
* Cacing cambuk. Hidup di usus besar, terkadang juga di usus buntu sehingg amenimbulkan peradangan. Untuk mencari makanan, cacing dewasa membenamkan kepalanya di dinding usus besar balita. Akibatnya, balita mengalami infeksi yang ditandai dengan nyeri perut, kembung, mual, muntah. Bila tak ditangani, bisa terjadi perdarahan usus dan anemia.