Perdarahan dapat dialami kapan saja selama kehamilan. Pada trimester pertama kehamilan ada empat jenis perdarahan yang bisa dialami ibu hamil.

Jenis pendarahan pada Ibu hamil :

1. Abortus iminiens

Abortus iminiens yaitu perdarahan pada rahim yang bisa mengakibatkan keluarnya sedikit darah, tapi kondisi embrio tetap utuh dan aman

2. Abortus insipiens

Pada kondisi ini wanita hamil akan mengalami perdarahan yang lebih banyak dan disertai dengan rasa mulas, kondisi embrio masih utuh namun sudah mengalami pembukaan rahim

3. Abortus inkomplet

Abortus inkomplet yaitu perdarahan yang dialami akan sangat banyak dan bisa menyebabkan syok. Pada kondisi ini, embrio keluar dan masih ada sisa yang tertinggal di rahim

4. Hamil ektopik atau hamil di luar kandungan.

Dari kebanyakan kasus ditemukan calon janin menempel di saluran telur (tuba falopi). Jika terjadi maka tindakan yang harus dilakukan adalah operasi guna mengeluarkan janin dan mengangkat saluran telur yang robek.

Pendarahan yang terjadi pada trimester 2 dan 3 biasanya dapat disebabkan oleh :

Plasenta di bawah (plasenta previa) merupakan posisi di mana plasenta menutupi jalan lahir. Biasanya perdarahan yang terjadi tanpa disertai nyeri

Plasenta lepas (solutio plasenta), pelekatan plasenta yang robek sebagian atau terlepas. Perdarahan yang terjadi umumnya berupa bercak darah yang berwarna merah gelap

Sampai sekarang belum diketahui pencegahan apa yang efektif menekan terjadinya perdarahan saat hamil. Namun yang perlu diperhatikan bila ibu hamil mengalami perdarahan sebaiknya segera di atasi.

Cara mengatasi pada saat pendarahan pada Ibu hamil adalah :

Baringkan ibu hamil dengan posisi kaki lebih tinggi dari bahu

Istirahat hingga perdarahan berkurang

Jangan melakukan aktivitas yang berat, misalnya mengangkat beban

Hubungi dokter jika darah keluar cukup banyak agar segera mendapat penanganan yang tepat

info.ibudanbalita.net