Setiap anak pasti memiliki sugesti yang tinggi terhadap lingkungan di sekitarnya. Ia akan melihat baik itu dari sisi negatif maupun positif. Biasanya anak akan merespon lebih cepat apa yang ia pelajari selama berada di lingkungan yang berbeda. Hal ini tentunya para orangtua harus selalu membimbing dan mengawasi anaknya apa yang telah diketahuinya selama ia mengenal lingkungan sekitarnya.

Dalam hal ini orangtua juga harus tetap menjaga sikap dan ucapan selama di depan anak-anak, agar mereka tidak memasukkan kata-kata yang tidak seharusnya mereka tahu dan mudah diingat dalam ingatan mereka. Hal ini untuk menghindari sugesti negatif terhadap anak dengan apa yang telah ia lihat dan ia dengar, agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal. Karena dengan adanya sugesti positif ataupun negatif tentunya memiliki pengaruh yang cukup besar bagi tumbuh kembang mental anak.

Baik sugesti positif maupun negatif biasanya hal tersebut terlontar begitu saja dari kata-kata orangtua. Bisa dicontohkan seperti, saat bayi masih berada dalam kandungan, kemudian lahir, dan ia tumbuh hingga usia anak-anak, kebanyakan orangtua selalu mengatakan sugesti positif "kalau kamu besar kamu akan menjadi anak yang menurut pada orangtua", dan masih banyak sugesti positif lainnya.

Dengan adanya sugesti positif yang selalu ia terima dan cerna, sugesti tersebut dapat menimbulkan kepercayaan diri bagi sang anak selama masa pertumbuhan hingga dewasa, dan akhirnya perkataan orangtuanya pun bisa terwujud. Sebaliknya, bila orangtua secara tidak sadar seringkali melakukan hal sugesti negatif seperti saat melihat anaknya menaiki tangga, Anda langsung meneriakinya dan mengatakan "Awas nanti kamu jatuh", dan perkataan itu diucapkan berulang-ulang. Dengan demikian, dengan Anda melakukan sugesti negatif baik disengaja maupun tidak dapat membuat sang anak benar-benar jatuh.

Perlu Anda ingat, bahwa kalimat yang sebaiknya diucapkan agar memori anak selalu mengingatnya dan mendapat sugesti positif adalah, "anak pintar, hati-hati ya naik tangganya, jangan lupa pegangan supaya sampai di atas dengan selamat."

Satu hal yang perlu Anda ketahui sebagai orangtua, bila Anda mengalami stres dan sang anak melihatnya, hal tersebut juga akan berdampak buruk dan memberikan pancaran aura negatif (tidak sehat) terhadap anak. Kondisi tersebut lama kelamaan akan mengakibatkan gangguan penurunan daya tahan tubuh, sehingga berpengaruh pada kesehatan fisik maupun mental anak.

Salah satu cara dalam mengatasi hal ini yaitu dengan melakukan psikologi hipnotis sebagai sebuah metode terapi yang dikenal dengan hipnoterapi, seperti untuk menghilangkan phobia, melupakan sebuah kejadian traumatis dan menghilangkan kebiasaan yang tidak diinginkan seperti narkoba.