SIAPA tidak doyan coklat? Laki-laki perempuan, tua muda, bisa dikatakan semua suka coklat. Makanan ini dianggap dapat membuat mood menjadi senang. Kandungan dopamine pada coklat menimbulkan perasaan nyaman yang dihasilkan zat phenylethylamine.

Mengenai manfaat coklat, para ahli telah menemukan zat kimia dalam coklat, yaitu andamide, antioksidan, flavonoids, glycemic index, theobromine, phytonutrient, tryptophan yang berguna bagi tubuh manusia.

Zat antioksidan sebagai pemberantas sel-sel perusak yang bisa memperparah penyakit jantung dan kanker serta sebagai zat anti penuaan dini. Jenis coklat yang banyak mengandung antioksidan adalah coklat hitam. Satu setengah ons batang cokelat hitam
memiliki sekitar 800 miligram antioksidan, setara dengan secangkir teh hitam.

Zat flavonoid pada coklat menurut studi yang dilakukan Children’s Hospital & Research Center Oakland, dapat menghambat bertambahnya cairan untuk penderita diare. Namun, seringkali produsen coklat menghilangkan flavonoid karena rasanya yang pahit.

Coklat ternyata merupakan sumber magnesium alami tertinggi. Makanan berasa manis itu juga mengandung vitamin A, B, C, D. Tak hanya itu, sepertiga lemak yang terkandung dalam coklat adalah asam oleat. Zat ini berguna untuk kesehatan jantung.

Namun tak jarang, coklat juga sering dihindari. Beberapa kandungan yang terdapat dalam coklat dapat menyebabkan kerusakan gigi juga menambah lemak tubuh. Anggapan ini tak sepenuhnya benar. Sebab, coklat yang dimaksud yakni coklat yang telah dicampur dengan gula berkadar tinggi. Gula dalam jumlah banyak akan cepat diubah menjadi asam yang dapat mengiritasi gigi.

Biasanya, coklat yang banyak beredar di pasaran merupakan coklat susu yang mengandung gula berlebih dan zat lain yang tidak baik untuk gigi dan tubuh. Karena itu, selektiflah memilih coklat dan jangan mengonsumsinya secara berlebihan.

Salah satu produsen coklat di Belgia, setelah melalui serangkaian penelitian, mendapat label Happy Tooth. Coklat ini tidak menggunakan bubuk susu, melainkan protein susu yang ditambah gula alami dalam tebu dan madu. Gula dalam tebu dan madu disebut isomaltosa, mudah dicerna dan tidak menyebabkan ngilu pada gigi.